Kemdikbud Kirim 90 Guru untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan WNI di Luar Negeri

Kemdikbud Kirim 90 Guru untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan WNI di Luar Negeri

Jakarta (suara pembaruan) - Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar (P2TK Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Sumarna Surapranata, mengatakan, untuk memperluas dan meningkatkan layanan pendidikan bagi anak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di luar negeri, Kemdikbud akan mengirim guru profesional ke sekolah Indonesia di luar negeri (SILN).

Kerja sama dengan luar negeri ini sebenarnya telah dilakukan sejak enam tahun belakangan.

Berdasarkan data, total guru dalam SILN ada 374 orang. Mereka membuat ikatan dinas selama dua tahun, sehingga untuk tahun ini ada 90 tenaga pengajar yang masa kontraknya telah habis dan akan kembali ke Indonesia atau pensiun.

Untuk mengisi kekosongan, pemerintah mengirim 90 tenaga pengajar untuk kembali mengabdi menggantikan 90 orang yang ingin kembali dan mengabdi di Tanah Air atau yang pensiun.

"Mereka terdiri dari 70 orang yang berstatus non pegawai negeri sipil (tenaga kontrak) dan 20 orang PNS. Tenaga yang direkrut adalah pengajar yang mau mengabdi di tempat terpencil, seperti Johar, Sarawak dan Sabah," kata Pranata, Jakarta, Kamis (23/4).

Ia menambahkan, guru yang dikirim adalah mereka yang berpengalaman. "Rata-rata guru yang dikirim biasanya yang sudah berpengalaman," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah akan menjamin keselamatan pengajar, mengingat resiko yang ditanggung, karena sebagian besar kegiatan belajar mengajar berada tengah kebun kelapa sawit.

"Tidak jarang berada di tengah perkebunan kelapa sawit, yang berjarak 800 kilometer dari keramaian, sehingga cukup beresiko untuk para pengajar," ujar Pranata.

Adapun jaminan keselamatan yang diberikan adalah asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Pemerintah juga memberikan beberapa insentif, seperti tunjangan profesi dan sertifikasi.

Maria Fatima Bona/FAB


Tags: