Aji Bayu Saputro (kiri,)  Alvina Lutviyani, dan Jihan Rahmi Nabila (kanan) di Stan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada OASE I Banda Aceh (27/11/2021).

Aji Bayu Saputro (kiri,) Alvina Lutviyani, dan Jihan Rahmi Nabila (kanan) di Stan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada OASE I Banda Aceh (27/11/2021).

Banda Aceh (Pendis)-- Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil membuat formulasi sabun cair yang dapat menetralisir bakteri dari air liur anjing. Sabun karya tiga mahasiswa jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Yogya ini dipamerkan di stan Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE) di UIN Ar Raniry, Banda Aceh, (27/11/2021).

Sabun yang diklaim dapat mengusir "najis anjing" dari permukaan yang terkena jilatan ini, adalah sabun Kaolin, yang berbahan aktif lempung kaolin dan minyak jelantah bekas. 

Minyak jelantah berfungsi sebagai bahan baku sabun melalui proses saponifikasi. Dalam sabun tersebut ditambahkan tanah lempung Kaolin dengan takaran 1 banding 10. Lempung Kaolin adalah tanah putih berunsur kapur yang memiliki fungsi sebagai adsorbent atau penyerap pada permukaan dengan efektifitas tinggi.

Prosesnya tak rumit. Minyak jelantah dimurnikan dengan karbon aktif yang dibuat dari tempurung kelapa, dengan cara dicampur dan diendapkan dalam waktu 1 sampai 3 hari, tergantung kualitas minyak jelantahnya. Karbon yang digunakan adalah arang pilihan yang memiliki kadar konsentrasi karbon 5 persen dan 10 persen.

"Sabun anti anjing" ini merupakan produk terobosan yang diperlukan bagi muslim yang memiliki risiko berkontak dengan anjing. Sabun ini diklaim memiliki kepraktisan tersendiri, daripada mencuci atau membasuh tujuh kali, di antaranya dengan tanah.

Membersihkan najis dengan sabun secara fiqih diperbolehkan, didukung ulama mazhab Hambali dan Hanafi, yang menghalalkan penggunaan sabun untuk menyucikan najis mughaladhah, seperti jilatan anjing.

Setelah melalui serangkaian uji laboratorium, ternyata bahan ini efektif. Sabun berwarna putih ini memiliki kemampuan mengikat dan menonaktifkan bateri yang ada di air liur anjing. 

Perlu diketahui, dalam air liur anjing terdapat setidaknya 10 macam bakteri berbahaya, terutama dua bakteri utama yaitu staphylococcus aureus, dan enterococcus faecalis. Dua bakteri ini dapat menyebabkan berbagai infeksi berbahaya.

Menurut hasil penelitian laboratorium, sabun karya mahasiswa UIN Yogya ini mampu melumpuhkan dua bakteri berbahaya itu. Sayangnya uji laboratorium yang dilakukan belum menjangkau bakteri-bakteri lainnya.

Tiga mahasiswa jurusan Kimia Fakultas Saintek UIN Yogya, yaitu Alvina Lutviyani (20), Aji Bayu Saputro (22), dan Jihan Rahmi Nabila (22), melakuan penelitian selama enam bulan, didampingi dosen pembimbing Imelda Fajriati, dan senior pendamping Ria Puspitaningrum.

Setelah serangkaian penelitian, hasilnya diuji klinis di tujuh laboratorium independen, di antaranya Laboratorium Kimia Analitik Universitas Gadjah Mada. Hasilnya, sabun berbahan organik ini efektif melumpuhkan bahteri air liur anjing, tanpa efek samping.

"Ini bagus dan bermanfaat, terutama bagi muslim yang berisiko kontak dengan anjing," kata Alvina Lutviyani kepada Pendis. Sabun ini dapat diproduksi dengan biaya murah karena memanfaatkan minyak jelantah bekas pakai. "Ke depan bahan ini dapat dipakai, terutama oleh industri makanan-minuman yang memiliki fasilitas produksi dengan risiko terpapar najis dari air liur anjing," tambah gadis yang akrab dipanggil Vina ini. (Mjr/Pendis)