Jakarta (Pendis) - Publik dan media selama ini belum tersosialisasikan bahwa Kementeian Agama memliki banyak prestasi. "Indeks reformasi birokrasi meningkat signifikan sebagaimana rilis Kementerian PAN-RB. Dari sisi laporan keuangan mendapat opini WTP dari BPK, dan bahkan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat penghargaan pengendalian gratifikasi terbaik. Inilah contoh prestasi Kementerian Agama," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Kamaruddin Amin pada Workshop Bendahara Pengeluaran Kanwil dan PTKIN di kawasan Kemayoran, Senin (25/03).
Mengacu pada pemberitaan media tentang Kementerian Agama yang akhir-akhir ini merebak, lanjut Dirjen Pendis, ia mendukung upaya bersih-bersih yang dilakukan para penegak hukum. "Yang salah harus bertanggungjawab dan yang berbuat harus menanggung resikonya," kata Kamaruddin.
Kembali menyemangati para Bendahara PTKIN dan Kanwil untuk tetap bekerja secara profesional, guru besar UIN Alaudin ini menegaskan agar terus meningkatkan kinerja. "Tata kelola keuangan terus ditingkatkan dan harus bekerja dengan aturan yang berlaku terutama dalam mengelola keuangan anggaran negara," kata Kamaruddin.
Akhirnya, lanjut alumni Bonn University-Jerman ini, apa yang telah dikerjakan harus bisa dipertanggungjawabkan. "Kalau bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku, insyaallah tidak ada musibah," kata Kuasa Pengguan Anggaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ini.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Pelaksana Anggran dan Perbendaharaan, Ida Miladi yang juga sebagai ketua pelaksana workshop mengatakan bahwa agenda pertemuan ini adalah dalam rangka meningkatkan kualitas dan profesionalitas bendahara keuangan.
"Forum bagi para bendaharan Kanwil dan PTKIN juga bertujuan memberikan pemahaman peraturan tentang keuangan negara, mengidentifikasi permasalahan pengelolaan negara, serta sebagai ajang silaturahmi para bendahara agar tercapai sinergitas satu dengan lainnya," kata Ida.
Turut hadir dalam forum ini Kepala Bagian Keuangan Setditjen Pendis, Aceng Abdul Azis; Kasubbag Verifikasi, Ratnasari Nurhayati Yusuf; dan Kasubbag Akuntansi, Pelaporan & BMN, Budi Purwanto. (romadlon/dod)
Bagikan: