Denpasar (Pendis) - Sinkronisasi Data Laporan Keuangan Program Pendidikan Islam penting dilakukan melalui Penguatan Aspek Transparansi, Akuntabilitas dan Public Service. Hal ini selalu dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) dalam implementasi program/kegiatan pendidikan Islam.
Hal ini disampaikan Sekretaris Ditjen Pendis Imam Safe`i dalam Koordinasi dan Sinkronisasi Data Laporan Keuangan Program Pendidikan Islam, di Denpasar Bali, Senin (04/03).
Imam menyatakan bahwa Aspek Transparansi, Akuntabilitas dan Public Service merupakan bagian yang terpenting dalam pelaksanaan Program dan kegiatan. Oleh karena itu, selain didukung oleh sistem yang memadai, sumber daya manusia para operator dan pengelola keuangan juga harus terus ditingkatkan, agar prestasi yang telah diperoleh oleh Kementerian Agama dalam opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dapat dipertahankan.
"Oleh sebab itu, setiap kegiatan yang dilaksanakan harus memiliki inovasi yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan Islam," tegas Imam.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bagian Keuangan, Aceng Abdul Azis menyampaikan bahwa urgensi kegiatan ini adalah dalam hal menyamakan persepsi dan langkah terkait laporan keuangan, karena data yang diperoleh oleh Sekretariat Ditjen Pendis adalah rekapitulasi dan akumulasi dari seluruh satker Kementerian Agama di semua wilayah. sehingga kegiatan sinkronisasi data laporan keuangan ini menjadi sangat penting bagi Kementerian Agama khususnya Ditjen Pendis.
"Diharapkan opini BPK terkait laporan keuangan Kementerian Agama kembali mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), semua ini merupakan kerja keras seluruh pegawai Kementerian Agama yang di dalamnya termasuk para operator dan pengelola keuangan di lingkungan Ditjen Pendis," harap Aceng.
Panitia kegiatan Budi Purwanto melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh peserta yang terdiri dari 50 (lima puluh) orang para operator laporan keuangan dan pengelola keuangan program Pendidikan Islam, terdiri dari utusan Ditjen Pendis dan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bali.
Secara umum, kegiatan ini termasuk bagian dari rangkaian program pembinaan Sekretariat Ditjen Pendis, yang bertujuan meningkatkan kompetensi dalam laporan keuangan.
Pada kegiatan ini disampaikan materi tentang evaluasi Laporan Keuangan Un-Audited 2018 Ditjen pendis dan persiapan penyusunan laporan keuangan LK Audited 2018 serta beberapa materi terkait mekanisme penyusunan laporan keuangan dan BMN. (rahman/rouf/dod)
Bagikan: