Manado (Pendis) - Bagian Perencanaan Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI meyelenggarakan kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pendidikan Islam di Wilayah 3T, 13 s.d 15 September 2017 di Manado. Kegiatan ini merupakan perwujudan dari Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Presiden ingin membangun dari pinggiran, di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal).
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Moh. Isom dalam arahannya mengungkapkan bahwa selama ini kegiatan pendidikan Islam di wilayah 3T baru sebatas bantuan sarana prasarana, jadi perlu diskusi di sini, perlu lihat grand desain dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, tapi kita tidak perlu menyamai, kita lihat road map apa yang ada di Kemendes itu, di kita apa yang belum ada, sehingga kita melihat sisi-sisi apa yang belum tertulis dan terprogramkan oleh Kemendes.
Oleh karena itu, lanjut Ishom, perlu adanya pengembangan kegiatan pendidikan Islam di wilayah 3T, yaitu melalui 3 (tiga) kegiatan : Pertama, menggiatkan literasi keagamaan, terkait pemahaman dan pengetahuan beragama. Misalnya, yang belum bisa mengaji, apa solusinya, dengan mendatangkan ustadz ustadzah, hafidz hafidzah untuk mengabdi ke sana, lalu masalah sholat, dan selanjutnya bisa memiliki akhlak yang bagus. Kedua, pengembangan bidang sains dan teknologi. Kira-kira apa yang belum tersentuh, dan perlu ada penguatan-penguatan disitu. Ketiga, pengembangan wawasan kebangsaan. Isom pun menegaskan bahwa intinya, harus mendesain program lebih dinamis, lebih progressif, tidak hanya bantuan sarpras saja.
Sementara itu Kepala Sub Bagian Evaluasi Program dan Pelaporan Setditjen Pendidikan Islam, Farhatin Ladia dalam paparan laporan kegiatan, menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini sebagai forum konsolidasi, koordinasi dan evaluasi terkait pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di wilayah 3T, sehingga tidak semua propinsi diundang, tetapi diutamakan yang mendapatkan alokasi anggaran pengembangan program pendis di wilayah 3T, yang berkenaan dengan sarana prasarana.
Farhatin mengungkapkan lebih lanjut bahwa tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengetahui progress pelaksanaan kegiatan pendis, menyiapkan data dan usulan desain untuk kegiatan di tahun 2018. "Kami memiliki harapan agar acara ini bisa dimanfaatkan untuk saling diskusi, sharing tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk pengembangan di wilayah 3T," pungkasnya. (khan/dod)
Bagikan: