Depok (Kemenag) – Kementerian Agama (Kemenag) kembali menegaskan pentingnya strategi komunikasi publik yang adaptif dan kreatif dalam membangun citra positif institusi, khususnya di bidang pendidikan Islam. Pesan ini mengemuka dalam Media Gathering Koordinasi Humas dan Publikasi Tahun 2024 yang digelar di Depok, Minggu (22/12/2024).
Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Hubungan Antar Kelembagaan, Muhammad Ainul Yakin, atau yang akrab disapa Gus Yakin, turut menyoroti peran strategis Humas dalam membangun narasi positif untuk pendidikan Islam di era digital.
“Peran Humas sangat krusial. Komunikasi yang buruk bisa menjadi sumber 90% masalah, sedangkan komunikasi yang baik dapat menyelesaikan 90% tantangan. Humas harus menjadi garda terdepan dalam menyampaikan program strategis kementerian,” kata Gus Yakin.
Dalam arahannya, Gus Yakin mengingatkan bahwa inovasi teknologi harus terus ditingkatkan di lingkungan madrasah dan perguruan tinggi keagamaan. Ia mengapresiasi capaian digitalisasi Kemenag, termasuk penghargaan dari Komisi Informasi Pusat. Namun, ia juga menyoroti perlunya perhatian terhadap narasi positif tentang lembaga pendidikan Islam unggulan, seperti MAN Insan Cendekia, yang menurutnya belum mendapat publikasi sebanding dengan sekolah umum lainnya.
Kolaborasi menjadi poin penting dalam diskusi ini. Gus Yakin mengajak Humas Ditjen Pendis untuk bersinergi dengan akademisi, media independen, dan tokoh publik dalam memperkuat opini masyarakat terhadap pendidikan Islam.
Ia juga mendorong diskusi lintas sektor untuk memastikan alokasi anggaran pendidikan Islam lebih proporsional dengan kontribusi historis dan kualitasnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Abdul Rouf, menekankan bahwa komunikasi yang efektif adalah kunci untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap program-program unggulan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
“Kebaikan yang kita lakukan harus diketahui publik. Program besar dan kebijakan strategis perlu disampaikan secara baik melalui media yang variatif, mulai dari berita, desain visual, hingga media video,” ujar Rouf.
Rouf juga mendorong optimalisasi media sosial sebagai alat komunikasi yang kuat, baik melalui akun institusi maupun akun pribadi. “Media sosial adalah alat yang luar biasa untuk menjangkau masyarakat. Dengan strategi komunikasi yang konsisten, kita dapat meningkatkan keterlibatan dan kepercayaan publik secara signifikan,” tegasnya.
Rouf menutup sambutannya dengan memberikan apresiasi terhadap profesionalisme tim Humas yang terus menunjukkan peningkatan kualitas. “Citra positif institusi lahir dari kerja keras tim Humas yang inovatif, baik dalam penyampaian informasi maupun dalam membangun kehadiran digital,” ujarnya.
Sebagai penutup, keduanya sepakat bahwa keberhasilan pendidikan Islam memerlukan dukungan seluruh pihak. “Pendidikan Islam adalah motor penggerak perubahan yang mencerdaskan bangsa dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di masyarakat. Mari kita jadikan publikasi sebagai jalan untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap program-program kita,” pungkas Rouf.
Bagikan: