Jakarta (Pendis) - Hari ini, Kamis (20/12), sebagian besar hasil penilaian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sudah masuk ke sistem seleksi pusat. SKB CPNS di lingkungan Kementerian Agama Tahun 2018 dilaksanakan secara serentak selama 4 (empat) hari, 18 s/d 21 Desember 2018. Tujuan utama SKB ini adalah untuk mengetahui komitmen keislaman dan kebangsaan calon Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebab, sebagai ASN harus ada jaminan jika dirinya memiliki kemauan untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat yang multikultural dan plural.
Imam Safe`i, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada tim pewawancara yang telah membantu mensukseskan dan menuntaskan salah satu tugas Kementerian Agama, yakni di bidang sumber daya manusia. "Perbandingan antara jumlah ASN dengan jumlah layanan memang masih belum memenuhi harapan. Kami semua yakin melalui tahap SKB ini akan mendapatkan SDM yang berkualitas," kata Imam optimis.
Daftar pertanyaan yang telah disusun dua bulan sebelumnya betul-betul memuat kompleksitas keanekaragaman pendaftar. Menurut Munir, Kepala Bagian yang menangani bidang kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, bahwa tim seleksi diturunkan untuk menggali persepsi dan perilaku keagamaan dan kebangsaannya.
"Jangan sampai nanti kita mendapati pegawai yang tidak menunaikan shalat lima waktu, atau jangan sampai kita mendapat pegawai yang jarang masuk kantor. Maka, tahapan SKB ini diselenggarakan," ujar Munir menegaskan.
SKB CPNS ini dilakukan untuk menjaring calon ASN semua kategori, seperti guru di lembaga pendidikan, pegawai administrasi pada perkantoran baik di pusat maupun daerah, dosen perguruan tinggi, dan jabatan-jabatan fungsional tertentu.
Hal yang juga menjadikan proses ini lebih distingtif dibanding sebelumnya adalah pelibatan kelompok kerja implementasi moderasi agama Ditjen Pendidikan Islam mulai dari penyusunan hingga pelaksanaan wawancara. Sehingga dipastikan, instrumen wawancara sesuai harapan dan standar yang ditetapkan. "Hampir semua anggota Pokja implementasi moderasi agama dilibatkan dalam proses wawancara calon ASN kali ini," ujar Anis Masykhur, Sekretaris Pokja implementasi moderasi agama melaporkan. (n15/dod)
Bagikan: