Tanggerang Selatan (Pendis) - Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus berupaya membangun ekosistem pendidikan yang selaras dengan dinamika zaman seperti ekosistem digital di lembaga pendidikan Islam. Berbagai upaya dilakukan seperti penguatan kompetensi para pendidik, tenaga pendidikan serta para pelajar di lingkungan pendidikan Islam.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan bahwa pesantren sesungguhnya memiliki porsi yang signifikan dalam mengembangkan talenta-talenta digital yang dapat mendorong transformasi perekonomian Indonesia. Pasalnya, terhitung pada 6 April 2023, terdapat lebih dari 39.393 pesantren dan 4.495.735 santri di seluruh Indonesia berdasarkan data Kementerian Agama.
“Kolaborasi dengan sektor swasta, terutama pelaku industri TIK seperti Huawei, akan mampu menciptakan peluang-peluang baru bagi pesantren untuk dapat beradaptasi, meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas, serta melahirkan para digisantri yang siap menjadi penggerak transformasi digital Indonesia yang sejalan dengan nilai-nilai Islami," katanya saat menghadiri kegiatan Huawei Peduli Ramadhan 1444 H di Islamic Centre Baiturrahmi BSD, Tangerang Selatan, Rabu (5/4/2023).
Kementerian Agama kata Ramdhani, berbahagia memiliki mitra seperti Huawei sebagai partner untuk membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik. "Kami yakin dengan kemitraan bersama Huawei dan segenap industri akan mampu menopang penyelengaraan pendidikan yang semakin berkualitas,” sambung Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati ini.
Ia berharap, para santri berada pada posisi mainstream dalam peradaban manusia bukan berada pada pojok-pojok peradaban atau sudut-sudut perkembangan zaman tapi yakin berada di tengah.
Agar hal itu terwujud kata Ramdhani, penguasaan terhadap aspek digital ini menjadi bagian penting dan ekosistem digital, tentu harus dibangun oleh berbagai pihak.
Menurutnya, pembangunan peradapan melalui pendidikan adalah jalan panjang dan sebuah perjalanan panjang perlu kerjasama yang kuat.
"Bentuk kerjasama antara Huawei dengan kita atau industri digital pada dasarnya adalah kita bergandengan tangan agar perjalanan panjang dapat kita lakukan dengan baik," imbuhnya.
Director of Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman, menyebutkan bahwa sebagai perusahaan teknologi informasi dan komunikasi global, Huawei mendukung pemanfaatan TIK di berbagai lembaga pendidikan, tidak hanya di perguruan tinggi negeri dan swasta, akan tetapi pada pendidikan tinggi negeri Islam serta SMK dan pesantren melalui pelatihan dan upskilling sertifikasi dan kesempatan mengikuti kompetisi TIK baik tingkat nasional maupun global.
"Dengan dukungan dari Kementerian Agama RI kami berharap kerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan Islam di bidang pengembangan talenta digital akan membawa manfaat yang signifikan seperti kegiatan literasi digital dan keamanan siber yang diadakan pada hari ini yang diikuti oleh lebih dari 100 santri para guru," ungkapnya.
Pembekalan pengetahuan TIK ini diharapkan mampu mempersiapkan talenta digital yang dibina di Pondok Pesantren Indonesia agar semakin mumpuni dan siap untuk melakukan lompatan-lompatan ke depan dalam menghadapi berbagai dinamika di era digital.
"Kita berharap pondok pesantren menyiapkan pemimpin-pemimpin generasi masa depan yang selain menguasai keagamaan, kebudayaan, ilmu sosial juga cakap digital dan memiliki daya pikir inovatif," sambungnya.
Pada tahun 2020 Huawei Indonesia bersama kantor Staf Presiden Republik Indonesia telah menginisiasi Program 100 ribu talenta digital Indonesia dengan target mencetak 100.000 talenta digital hingga tahun 2024. Hanya dalam tiga tahun Huawei telah sukses menjangkau lebih 80.000 talenta digital atau mencapai 80 persen dari target.
Pencapaian ini kata Yenti, tentunya tidak lepas dari peranan kolaborasi dan sinergitas dengan beberapa pihak seperti Ditjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbudristek, dimana kerjasama sudah terjalin sejak 2020 melalui beberapa Program Kampus Merdeka.
Ia berpesan kepada para santri bahwa dunia terus berkembang akibat kemajuan teknologi. "Jadi jangan pernah lelah untuk mempelajari perkembangannya karena suatu hari kelak kalian akan menjadi orang-orang hebat yang akan memimpin bangsa ini, menciptakan lapangan kerja dan memajukan Indonesia."
Kegitan Huawei- Peduli Ramadhan 1444 H ini turut dihadiri, Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden, Prof Nizam, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof Muhammad Ali Ramdhani, Vice President Huawei Indonesia James Sun, Director of the Board Huawei Indonesia Benjamin Davnie, Walikota Tangerang Selatan Dr Uuf Brajawidagda, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasaan DUDI dan Director of Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman.
Bagikan: