Surabaya (Pendis) - Staff Khusus Menteri Agama, Abdurrahman atau yang akrab disapa Cak Adung mengingatkan akan pentingnya kolaborasi yang intens antar Direktorat di Kementerian Agama terkait program Pendidikan Profesi Guru (PPG) melalui wadah Panitia Nasional.
Menurut Cak Adung tata kelola program PPG yang perlu dikelola oleh Direktorat khusu tidak menjadi bagian dari issue penting.
"Yang paling pokok adalah pentingnya kolaborasi yang intens antar Direktorat di Kementerian Agama melalui wadah Panitia Nasional, PPG pasti akan berjalan dengan baik," ujar Cak Adung di Surabaya, Ahad (22/10/2023).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mendukung koordinasi dan kolaborasi yang menurutnya juga sangat penting. Karena menurutnya, kebijakan PPG pada 2024 harus dirancang bangun dengan lebih baik.
Peserta PPG diatas usia 50 (lima puluh) tahun perku dilapisi dengan legal standing yang kuat. Untuk itu, imbau Ramdhani, pedomannya harus disusun dnegan baik.
"Terutama para retaker (peserta ujian ulang) yang lebih dari lima kali, harus diturunkan ambang nilai kelulusannya," ujar Ramdhani.
RPL atau pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang, menurut Ramdhani perlu direkognisi dengan mengambil guru-guru yang tidak terakui kepakarannya untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.
Tidak hanya PPG, menurut Ramdhani, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan juga menjadi program yang penting.
Sebelumnya, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Ahmad Zainul Hamdi berkomitmen kedepannya program kerja Panitia Nasional PPG harus lebih terstruktur jadi tidak terkesan selalu dadakan.
"Kita sudah harus tau apa saja yang akan kita lakukan pada tahun 2024 secara mendetail, agar PPG kedepannya lebih berjalan lancar, beberapa LPTK juga akan segera dievaluasi," tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain melaporkan bahwa tingkat Kelulusan UMPPG Madrasah ada kesenjangan antar geografis. Menurutnya banyak juga terjadi learning gap, yaitu disparitas kualitas pembelajaran yang menjadi hal yang nyata.
"Maka harus ada lompatan-lompatan dari PanNas untuk mengevaluasi pembelajaran PPG," tegas Zain.
Kegiatan ini dikemas dalam Rapat Kordinasi Panitia Nasional PPG Kementerian Agama dalam Pernetapan Kelulusan UMPPG Guru Madrasah di Surabaya, 21-23 Oktober 2023.
Bagikan: