Jakarta (Pendis) - "Kita tidak hanya bekerja, tapi juga harus bicara. Kita tidak hanya melakukan tugas-tugas rutin, tetapi juga kita harus menyampaikan kepada publik atas pekerjaan yang telah kita lakukan. Marilah kita lakukan Pendis Goes to Media!," demikian papar Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, dalam Rapat Pimpinan antara Direktur Jenderal Pendidikan Islam dengan pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan Ditjen Pendis yang diselenggarakan pada hari Senin, 16 Januari 2017 di ruang Operation Room Kementerian Agama lantai 2.
Masyarakat menaruh harapan besar kepada pendidikan Islam, dan kita telah melakukan banyak hal dalam memenuhi harapan itu. Oleh karenanya, masyarakat berhak tahu atas apa yang telah kita lakukan. Pekerjaan-pekerjaan yang telah kita lakukan hendaknya disosialisasikan kepada seluruh kalangan. Jadikan pendidikan Islam menghiasi media-media baik melalui media sosial maupun media lainnya sehingga kepercayaan dan harapan masyarakat dapat kita jawab. Tentu saja, dijawab dengan kegiatan dan program yang telah kita lakukan, bukan dengan mengada-ada. "Kita diberi kepercayaan dengan APBN yang cukup besar untuk di lingkungan Kementerian Agama. Pendis hebat maka Kementerian Agama juga hebat," demikian papar guru besar UIN Makassar.
Menurut Kamaruddin Amin, Pendidikan Islam memiliki potensi yang sangat besar dalam membangun bangsa ini, dan itu ada di tangan kita selaku pejabat di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam. Oleh karenanya, pria kelahiran Wajo, 5 Januari 1969 itu berharap lakukanlah kegiatan yang inovatif, berfikir dan melakukan langkah strategi kegiatan yang mengena sasaran. Di masing-masing direktorat terdapat tantangan sekaligus peluang dalam pengembangan pendidikan Islam. Tantangan masing-masing direktorat itu memiliki karakteristik tersendiri, dan kita harus mampu melakukan itu. Pahamilah tantangan yang ada di masing-masing unit kerja kita dan lakukan respon dengan kegiatan dan program yang tepat. Sering-seringlah berdiskusi baik dengan melibatkan unsur internal maupun eksternal di lingkungan kita. Dengan berdiskusi, akan banyak terurai gagasan-gagasan inovatif dan strategis yang patut untuk ditindaklanjuti oleh kita.
Saat ini, pendidikan Islam di Indonesia menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan sebagai destinasi pendidikan dunia. Pendidikan Islam di Indonesia memiliki karakteristik yang khas, berbeda dengan pendidikan Islam di negara-negara lainnya, dan memiliki distingsi sebagai pendidikan yang mengajarkan keharmonisan dan . Pendidikan Islam di Indonesia tidak hanya berwujud pendidikan formal dari tingkat pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi, tetapi juga pendidikan nonformal yang berbasis budaya dan kultur bangsa Indonesia. Semua pendidikan Islam mengajarkan akan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, kebangsaan, dan keislaman. Pendidikan Islam di Indonesia tidak hanya mengajarkan untuk menjadi muslim yang taat dalam beragama, tetapi juga menjadi warga negara yang baik dan menjadi anggota masyarakat yang saling menghargai. (swd/dod)
Bagikan: