Bandar Lampung (Pendis) - Guru-guru Madrasah di Indonesia perlu terus mengembangkan keprofesiannya secara berkelanjutan melalui berbagai program. Dengan begitu akan terwujud siswa berkarakter yang dapat menjalankan estafet perjuangan bangsa ini.
Demikian diungkapkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa`adi pada saat berpidato pada acara puncak hari Guru Nasional 2019, di Novotel Lampung, Jl. Gatot Subroto, Bandar Lampung Sabtu (23/11).
Untuk menciptakan pengajaran yang maksimal, guru harus memiliki semangat mengabdi dengan dilandasi panggilan jiwa yang paling dalam sehingga pembentukan karakter bangsa benar benar tertanam dengan kuat.
Kemenag menaungi guru-guru madrasah dan guru-guru agama di sekolah umum. Wamenag meminta mereka memiliki dedikasi dan konsistensi yang konsisten tanpa pernah kendor.
Guru madrasah dan guru agama, kata Wamenag, merupakan bagian penting dalam proses pembentukan SDM Indonesia unggul dan berkarakter. "Saya adalah seorang guru, dan KTP saya masih guru, walaupun 17 tahun menjadi anggota DPR," katanya.
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Wamenag meminta hal itu dijaga. "Selamat merayakan Hari Guru, sebagai teladan penerang bangsa" tutupnya.
Puncak peringatan HGN 2019 di Bandar Lampung merupakan akhir dari rangkaian peringatan HGN 2019 oleh Kementerian Agama. Sebelumnya sudah dilaksanakan lomba senam dan vlog di Jakarta dan acara Gowes Guru Madrasah bersama Wamenag di Yogyakarta pada 9 November lalu. Kemudian pada 12-16 digelar anugerah konstitusi guru.
Puncak peringatan HGN 2019 kali ini mengambil tema "Teladan Penerang Bangsa". Di depan 2000 guru yang hadir, Wamenag mengungkapkan, ide-ide moderasi beragama akan dengan mudah disebarkan kepada seluruh anak didik di Indonesia apabila para guru benar-benar dapat menyerap gagasan Islam yang rahmatan lilalamin.
Dengan demikian dalam setiap mata pelajaran yang diberikan kepada siswa, intisari Islam damai dapat masuk ke dalamnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menambahkan, hari guru menjadi perhatian Kemenag setiap tahun sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas guru secara berkelanjutan.
Ia mengungkapkan, performa guru-guru madrasah saat ini sangat luar biasa. Mereka memahami materi dan juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap moderasi beragama.
"Saya yakin mereka mampu menjadi ujung tombak pembangunan karakter bangsa," katanya. Tak ada bangsa yang berkarakter kuat, menurut Kamaruddin, tanpa diawali dari pendidikan yang bermutu, dan guru adalah pemain utamanya.
"Saya berharap, guru-guru dapat mempersembahkan yang terbaik untuk anak didik bangsa sehingga bangsa ini memiliki generai unggul untuk masa mendatang" pungkasnya.
Berbagai penghargaan diberikan untuk menjaga motivasi guru dan memberikan iklim yang kompetitif. Dalam acara ini diberikan penghargaan kepada guru, pengawas, tenaga administrasi dan pustaawan yang berprestasi.
Sebagai kementerian yang membawahkan guru-guru madrasah dan guru agama di sekolah umum, Kemenag memberi perhatian serius pada pekembangan pendidikan dan metode pengajaran. Untuk itu Kemenag mendorong berbagai inovasi, di antaranya dengan berbagai lomba yang linier dengan peningatan mutu pendidikan.
Kemeng menaungi 708.167 guru di seluruh Indonesia. Sebanyak 126.293 di antaranya berstatus aparatur Sipil Negara (ASN), dan 581.474 lainnya bukan pegawai negeri.
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengungkapkan apresiasi kepada guru-guru yang telah mengajar secara luar biasa. "Tak ada yang bisa jadi apapun tanpa guru. Jasanya tak dapat kita lupakan selamanya. Tetapi saat ini masih banyak kisah sedih di kalangan guru," katanya.
Ia meminta semua pihak memikirkan cara agar kesejahteraan guru senantiasa meningkat setiap tahun. (solla)
Bagikan: