Jakarta (Pendis) - Gaung dari program 5000 Doktor seperti tak henti-hentinya menarik perhatian dari kalangan pendidikan di berbagai negara. Program yang dicanangkan sejak Desember 2014 tersebut, kini mengundang simpati dari Conventry University di Inggris. Universitas yang memiliki motto Research Excellent with Real Impact tersebut, tertarik untuk ikut bergabung dan bekerjasama dengan Ditjen Pendidikan Islam dalam program beasiswa S-3 5000 Doktor.
Sejumlah delegasi dari Conventry University menemui Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin pada Rabu (08/03/2017) diantaranya adalah Prof. Mike Hardy, OMG OBE FRSA selaku Direktur Eksekutif Centre for Trust Peace & Social Relations, Prof. Alpaslan Ozerdem, Wakil Direktur Eksekutif Centre for Trust Peace & Social Relations, Ms. Thea Gribbs, kepala operasional Centre for Trust Peace & Social Relations, Prof. Richard Dashwood, Wakil Rektor Bidang Reset Conventry University Inggris, serta Ibu Yanti Amran, selaku konsultan Conventry University Indonesia. Para delegasi ini menyampaikan beberapa rancangan kerjasama yang nantinya akan menjadi dasar dalam penyusunan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang pendidikan.
Sementara itu, beberapa draft atau rancangan MoU tersebut diantaranya adalah terkait dengan Twinning Programme serta mendatangkan dosen-dosen dari Conventry University untuk ikut mengajar di sejumlah Universitas Islam Negeri (UIN) yang ada di Indonesia.
Sebagai universitas otonom di Inggris, Conventry University lebih menekankan pada penguatan akselerasi dengan program bahasa agar para mahasiswa Ph.D yang berbeda bahasa bisa lulus tepat waktu, selain itu sistem Research Capacity dan Ethic Approval yang diterapkan di Conventry University juga menjadi nilai lebih yang mereka tawarkan kepada Kamaruddin Amin sebagai bahan pertimbangan dalam persetujuan kerjasama nanti. (zahirul/dod)
Bagikan: