Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam secara resmi meluncurkan 2 (dua) jalur seleksi bersama masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia, yaitu Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN). Acara peluncuran tersebut dilakukan oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin di Auditorium H.M. Rasyidi, Kementerian Agama, Thamrin Jakarta, Rabu (01/02/2017).
Peluncuran SPAN-UMPTKIN pertanda dimulainya pola seleksi mahasiswa baru yang dilaksanakan secara nasional oleh seluruh PTKIN (UIN/IAIN/STAIN) sekaligus merupakan ajang mempromosikan PTKI. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa untuk menjadikan PTKI sebagai pilihan utama yang membanggakan, perlu untuk terus meningkatkan mutu dan daya saing. Menurutnya, tantangan PTKIN bukan lagi perluasan akses, tetapi peningkatan mutu dan kualitas. "Daya saing dan mutu akademik PTKI harus ditingkatkan. Saya berharap, ketika kita belajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sama dengan belajar di Al-Azhar Kairo atau di Harvard University. Dalam bahasa gaulnya, kuliah di Jakarta terasa di Harvard," ungkap Kamaruddin Amin.
Untuk mencapai hal itu, menurut Kamaruddin, referensi yang digunakan harus berstandar internasional. "Kita terus mendorong agar para dosen kita berstandar internasional. Dalam grand desain PTKI sampai tahun 2019, kita terus memperbaiki tata kelola agar prestasi kita lebih baik. Sampai 2019 seluruh UIN dan IAIN fokus untuk terakreditasi A sehingga tahun 2030 sampai 2035 sudah menjadi destinasi dunia untuk studi Islam dunia," harap Kamarudin.
Ke depan, Dirjen berharap peluncuran SPAN-PTKIN dapat menghasilkan para peserta didik yang berkualitas dari seleksi yang transparan, adil, dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan PTKIN.
Sebagai informasi, sejak dimulainya UM-PTKIN pada tahun 2010 dan SPAN-PTKIN 2013, pendaftar terus meningkat. Pendaftar UM-PTKIN tahun 2010 sekitar 8.845 meningkat menjadi 53.637 pada tahun 2012. Tahun 2013, ketika ada upaya untuk menggabungkan ujian tertulis dan prestasi dalam bentuk SPAN dan UM-PTKIN, peminat bertambah menjadi 57.448. Pada tahun 2015, menembus angka 79.643 pendaftar SPAN dan UMPTKIN. Untuk tahun 2016, jumlah pendaftar SPAN adalah 129.327 dan UM-PTKIN sejumlah 79.768. Dari jumlah tersebut diterima melalui jalur SPAN sejumlah 63.601 dan UMPTKIN sejumlah 41.209 orang. Adapun Prodi dengan peminat tertinggi jalur SPAN adalah perbankan UIN Jakarta. Sedangkan peminat tertinggi untuk jalur Ujian Masuk PTKIN (UM-PTKIN) adalah Hukum Ekonomi Syariah di UIN Arraniry Aceh.
Hadir dalam peluncuran SPAN-UMPTKIN ini, pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenag, para Rektor PTKIN, Kakanwil se-Indonesia, Kepala MAN se-DKI Jakarta, Kasubdit dan Kasie di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. (wildan/dod)
Bagikan: