Bintaro (Pendis) - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan program yang dilaksanakan harus inovatif dan kreatif serta kontinuitas. Termasuk dalam hal pelaksanaan pendidikan Islam yang juga dituntut pelaksanaannya sesuai anggaran, inovatif dan kreatif . Hal ini disampaikan Wakil Menteri Agama saat menjadi narasumber pada Rapat Pimpinan (Rapim) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan tema Pendidikan Islam Unggul, Indonesia maju di Bintaro.
"untuk menciptakan inovasi, agar program yang kita buat tidak hanya sent, tapi juga delivered kepada masyarakat, kita harus keluar dari zona nyaman " ucap Wamenag, Selasa (11/2).
"Kita sering terjebak dalam rutinitas, melaksanakan hal yang sama, itu-itu saja dan tidak berani keluar dari zona aman. Kita harus berpikir bagaimana kita bisa menciptakan inovasi dan bagaimana mewujudkannya ," tuturnya.
Upaya meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan, sebagai pintu utama mengantarkan rakyat indonesia ke gerbang pintu kemerdekaan yang tinggi, sehingga harus dipikirkan agaimana mengangkat pendidikan islam, agar pendidikan islam yang berada di lingkungan Kemenag, mulai dari madrasah, pesantren, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) memiliki kesetaraan dengan pendidikan umum, ujar Zainut Tauhid.
Menurut Wamenag, Pendidikan Islam memiliki tantangan diantaranya bahwa kualitas pendidikan Islam harus lebih unggul, saat ini juga dihadapkan pada revolusi 4.0. Dan ini sangat menentukan posisi madrasah dalam menghadapi kondisi demikian.
Selain itu, pendidikan Islam juga harus menghadapi tantangan arus globalisasi yang membuat kita harus terus berupaya berinovasi mengubah pola pikir ke arah yang lebih baik.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dalam laporannya menyampaikan Indonesia memiliki lembaga pendidikan islam terbanyak di dunia, dan ini menjadi daya tarik negara lain menjadikan sebagai model rujukan.
“ beberapa negara sudah menyampaikan keinginan menjalin kerjasama system dan pengelolan pendidikan islam di Indonesia. "salah satunya negara Filipina yang akan mengadopsi sitem pembelajaran pendidikan Islam, khiususnya di Madrasah untuk diterapkan di sana," tutur Kamaruddin. (Hikmah)
Bagikan: