Kunjungan Ministry of Basic, Higher, and Technical Education (MBHTE) Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) Filipina Selatan di Kemen

Kunjungan Ministry of Basic, Higher, and Technical Education (MBHTE) Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) Filipina Selatan di Kemen

Jakarta (Pendis) - Pratik baik pengelolaan madrasah di Indonesia telah menarik perhatian dunia internasional. Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) Filipina Selatan berkujung ke Indonesia untuk belajar meningkatkan mutu madrasah.

Plt. Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad saat menerima kunjungan Ministry of Basic, Higher, and Technical Education (MBHTE) Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) Filipina Selatan mengatakan, kunjungan Bangsomoro bertujuan untuk mempelajari keberhasilan Indonesia dalam mengelola madrasah. Saat ini Kemenag RI memberikan layanan pendidikan untuk 10 juta siswa madrasah yang tersebar di 87.391 madrasah seluruh Indonesia.

Prof. Abu mengatakan madrasah merupakan bagian dari sistem pendidikan Indonesia. Semua mata pelajaran di sekolah umum, juga diajarkan di madrasah. Madrasah menambahkan pelajar Al Qur’an Hadist, Akidah Ahklak, Fikih, dan sejarah kebudayaan Islam untuk membangun karakter lulusan. Kekhasan mata pelajaran itu menjadikan mutu luluasan madrasah tidak kalah dengan sekolah umum. Terbukti mutu tamatan madrasah bisa masuk ke banyak universitas ternama di dalam dan luar negeri, serta mampu berprestasi di level nasional bahkan kancah internasional.

"Kami siap mendukung Bangsomoro untuk mengembangkan mutu madrasah di Filipina dengan pengalaman kami di Indonesia,” ujar Prof Abu di Jakarta, Kamis (2/4/2024). Kementerian Agama Republik Indonesia  di Jakarta, Kamis (2/5). 

Tahir G. Nalg, Director General for Madaris Education MBHTE BARMM mengatakan, kunjungan kerja kali ini, secara spesifik bertujuan untuk mempelajari pengalaman dan praktik baik madrasah Indonesia dalam implementasi manajemen berbasis madrasah (MBM), penjaminan mutu, dan akreditasi madrasah. Ia mengatakan, BARMM saat ini telah memiliki program strategis untuk menterjemahkan delapan standar pendidikan BARMM ke dalam rencana strategis 2024-2026. Pengalaman madrasah Indonesia, diharapkan mampu membantu BARMM dalam membuat kebijakan madrasah yang lebih tepat.

Lebih lanjut Tahir mengatakan, selama di Indonesia, delegasi BARMM telah mengunjungi beberapa madrasah dan berdiskusi dengan pemangku kepentingan sektor pendidikan di madrasah. Dari hasil kunjungan ke madrasah, delegasi BARMM melihat peran penting manajemen berbasis madrasah (MBM) dalam meningkatkan mutu pembelajaran di madrasah. Selain itu, BARMM juga mempelajari proses penjaminan mutu madrasah, kurikulum, dan akreditasi. 

Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) adalah sebuah wilayah otonom di Filipina Selatan yang terdiri dari 6 provinsi dan satu area khusus yang mayoritas penduduknya beragama Islam. BARMM telah tiga kali berkunjung ke Indonesia untuk belajar dari pengalaman Indonesia dalam meningkatkan kualitas madrasah. Kunjungan kali ini fokus mempelajari aspek manajemen dan kepemimpinan madrasah, kurikulum, dan akreditasi. BARMM saat ini mengelola 1.679 madrasah. Kunjungan ini difasilitasi oleh dua program yang didanai oleh Pemerintah Australia, yaitu The Education Pathways to Peace in Mindanao dan Inovasi untuk Sekolah Indonesia (INOVASI).