Bogor (Pendis) --- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI meminta para Kepala Madrasah membekali diri dengan Computional Thinking.
Direktur Jenderal Pendis Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, untuk dapat membawa madrasah berkembang maju di era digital yang tantangannya kompleks, diperlukan proses berpikir komputatif, yang dapat memformulasikan persoalan dan solusi secara efektif, efisien, dan optimum.
Skill Computational Thingking (CT) bagi Kepala Madrasah sangat penting karena ia dituntut dapat mengatasi persolan di madrasah dan mencari solusi yang outputnya dilaksanakan oleh banyak agen seperti komputer, robot, atau manusia.
“Terdapat beragam problem mulai masalah SDM, siswa, maupun infrastuktur. Kepala madrasah harus lebih cepat membaca masalah dan menyelesaikannya secara cepat,” ujar Ali Ramdhani saat memberikan arahan pada acara Peningkatan Kompetensi Kepala Madrasah di Bogor, Senin (05/04/2021).
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini melanjutkan, kepala madrasah harus menjadi yang pertama membekali diri dengan cara berpikir komputatif tersebut, lalu membekali siswanya dengan keahlian yang sama.
Kecerdasan komputasi pada saat ini adalah muara dari kebutuhan Keterampilan yang dikenal dengan istilah 4C Pembelajaran Abad 21 yaitu critical thinking, creativity, collaboration, dan communication.
CT merupakan kemampuan yang mampu memberikan pengetahuan bagaimana mereka menemukan masalah, mengurai masalah, mendefinisikan masalah, menyelesaikan masalah hingga menemukan solusi.
Hal ini merupakan salah satu program unggulan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag saat ini. Ia menjadi penggerak bagi implementasi tiga sasaran startegis Ditjen Pendis, yaitu peningkatan kualitas karakter siswa, peningkatan kualitas pendidikan tinggi, dan peningkatan kualitas tata kelola kelembagaan yang efektif, transparan dan akuntabel.
"Saya berharap besar kepala madrasah dapat mensukseskan program ini dengan baik,” pungkasnya. (Yuyun/Mjr/My)
Bagikan: