Kediri (Kemenag) — Upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi Islam kembali ditegaskan melalui pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) antara Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri dan Universitas Islam An Nur Lampung. FGD ini merupakan tindak lanjut nyata dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 11 April 2025 lalu, dan berlangsung di kampus UIT Lirboyo.
Mengangkat tema “Sinergi Antar Perguruan Tinggi Islam dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Berbasis Nilai Islam Rahmatan lil ‘Alamin”, forum ini menjadi ajang penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang menyentuh inti persoalan pengelolaan pendidikan tinggi Islam di era transformasi digital.
Diskusi berlangsung dinamis, mencakup isu-isu krusial seperti penguatan kapasitas dosen, rekonstruksi kurikulum yang adaptif dan transformatif, perluasan kerja sama riset lintas institusi, serta strategi pengabdian masyarakat yang kontekstual dan berdampak langsung. Tak hanya itu, forum ini juga mendorong pengarusutamaan nilai-nilai Islam Rahmatan lil ‘Alamin dalam tata kelola kelembagaan dan budaya akademik.
Rektor Universitas Islam An Nur Lampung, Andi Warison, menegaskan bahwa kolaborasi antar kampus Islam adalah jawaban atas tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan saat ini.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri dalam menghadapi derasnya arus globalisasi dan disrupsi teknologi. Melalui forum ilmiah seperti ini, kita dapat menyatukan visi dan merancang kebijakan bersama untuk memastikan kualitas perguruan tinggi Islam yang unggul dan berakar pada nilai-nilai keislaman,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Rektor UIT Lirboyo Kediri, Reza Ahmad Zahid, yang menyebut kerja sama ini sebagai strategi membangun kekuatan kolektif antar lembaga.
“Kami melihat inisiatif ini bukan sekadar program seremonial, tetapi fondasi bagi terbentuknya ekosistem pendidikan Islam yang lebih sinergis, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ujarnya.
Hasil FGD ini akan diformulasikan dalam bentuk rekomendasi strategis yang akan menjadi acuan internal bagi pengembangan program studi, lembaga penjaminan mutu, hingga pengambilan kebijakan kelembagaan di kedua universitas.
Lebih dari sekadar forum diskusi, pertemuan ini mencerminkan semangat baru dalam membangun masa depan pendidikan tinggi Islam—yakni kolaboratif, berintegritas, dan berorientasi pada kemajuan.
Tags:
PTKISBagikan: