Tangsel (Pendis) - Kementerian Agama melalui Subdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan Raudlatul Athfal (GTK RA) terus berupaya melakukan penguatan kompetensi instruktur daerah melalui kegiatan peningkatan kompetensi guru instruktur daerah pada RA.
Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain mengatakan peningkatakan kompetensi instruktur guru madrasah perlu adanya pembinaan pelatihan dan bimbingan terhadap guru yang memililki kemampuan untuk menjadi instruktur.
"Instruktur Guru Madrasah sangatlah perlu ditingkatkan dengan adanya letihan dan bimbingan," tutur Zain di Serpong, Selasa (05/04/2022).
Menurut Zain, Hal ini penting karena melalui instruktur diharapkan kedepannya guru-guru madrasah di tingkat daerah dan provinsi terus mendapatkan pendampingan untuk tumbuh kembangkan kreatifitas guru madrasah yang professional dan inovativ.
Zain sangat mengapresisi dilaksanakannya kegiatan ini. Beliau mengajak kepada peserta guru instruktur untuk terus update pengetahuan dengan semangat yang tinggi, diharapkan guru instruktur cepat beradaptasi dalam menghadapi tranformasi digitalisasi.
“Mari, saling memotuvasi, agar guru madrasah terus mampu melakukan adaptasi yang cepat menghadapi era digitalisasli," ajaknya.
Zain menerangkan, guru adalah pahlawan yang layak di beri jasa, yang bekerja secara profesional dengan melihat kompetensinya sehingga menciptakan anak bangsa yang sukses.
"Guru itu profesi, profesi karena kompetensinya, oleh karena itu yayasan dan Negara harus hadir memberi rekoknisi/pengakuan terhadap guru yang telah bekerja, dengan profesinya, dediskasi guru madrasah tentu dengan ikhlas beramal, keiklasan harus terus diperjuangkan dengan apresiasi gaji yang layak," terangnya.
Zain berpesan pelaksanaan pelatihan instruktur kali ini, menitipkan pengetahuan tentang moderasi beragama, pemahaman tentang keberagaman etnis, ras dan suku bangsa menjadi syarat mutlak sebagai instruktur.
Kasubdit Bina GTK RA, Irhas Sobirin berharap kegiatan ini menjadi motivasi bagi guru madrasah. instruktur guru madrasah harus menjadi contoh baik mengaplikasikan pengetahuan yang inovasi.Menjadi guru madrasah merupakan panggilan jiwa (Ath thoriiqotu ahammu minal maaddah, wal mudarris ahammu minath thoriiqoh, wa ruuhul mudarris ahammu min mudarris nafsihi), "Metodologi lebih penting daripada konten, guru itu lebih penting daripada metode.
Jika guru menuangkan pengajaran yang salah, akan berdampak negative terhadap anak, dan sebaliknya Jika guru menuangkan pengajaran yang baik dan menyenangkan akan berdampak positive terhadap anak didik," pesannya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kabid Pendmad Kanwil Banten, Muhtadi Kasi Pendmad A Bueti dan, 40 perwakilan guru RA instruktur Se Banten. (Herman)
Tags:
madrasahBagikan: