Serpong (Pendis) --- Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain mengajak kepada Kepala dan Pengawas Madrasah untuk bekerja out of the box. Menurutnya, hal yang dibutuhkan sekarang adalah orang-orang yang bekerja tidak biasa-biasa saja, not business as usual.
Kita kini sedang memasuki era revolusi industri generasi 4.0 yang ditandai dengan disrupsi. Semua orang pada semua level mengalami "gangguan". Bahkan otoritas struktural negara sekalipun juga terdisrupsi. Oleh karenanya, pimpinan madrasah kalau mau maju harus melakukan 'kerja gila', jangan bekerja biasa-biasa saja," tutur Zain saat memberikan arahan dalam menghadiri kegiatan Penyusunan Juknis PKB Kepala Madrasah dan Pengawas Madrasah di Serpong, Rabu (30/09).
Dikatakan Zain, ketika memasuki era revolusi industry dan era post truth kepala dan pengawas madrasah harus mulai merubah mindset mereka dan bekerja dengan cara yang berbeda. Menurutnya, bahwa sekarang adalah era dimana kepala dan pengawas madrasah harus menguasai informasi.
Zain menegaskan bahwa sekarang adalah era dimana kepala dan pengawas madrasah harus menguasai informasi. "Barbara Kellerman dalam buku yang berjudul The End of Leadership, menyebutkan bahwa kepemimpinan di era digital sudah sangat berbeda dengan kepemimpinan 40 tahun yang lalu. Leadership sekarang semakin "melemah", sedang follower, pengikut atau bawahan semakin menguat. Siapa yang menguasai informasi, maka dia yang memiliki power. Kepala madrasah harus menguasai informasi, agar mereka memiliki power”," tegas Zein.
Selain itu, lanjut Zain, bahwa tugas kepala madrasah kini sangat berat dan tidak sederhana, karena pada era disrupsi seperti sekarang ini banyak bahaya yang mengintai para peserta didik, salah satunya degradasi moral. “Kini madrasah telah menjadi mainstreaming di Indonesia, sehingga tugas Kepala Madrasah penuh tantangan karena kini masyarakat percaya bahwa madrasah dan pesantren merupakan benteng moral bagi peserta didik dalam era disrupsi," ujar Zein.
Kasi Tenaga Kependidikan MA/MAK, Rusdi, menerangkan bahwa Penyusunan Juknis PKB Kepala Madrasah dan Pengawas Madrasah dihadiri oleh unsur guru, kepala madrasah, pengawas madrasah, widyaswara, dan kasi pendma. "Pemilihan peserta dari berbagai unsur ini diharpkan dapat membuat Juknis yang akan disusun lebih komprehensif, karena melihat dari berbagai perspektif, " harap Rusdi.
Rusdi juga menambahkan, untuk saat ini output yang diharapkan dari kegiatan yang dilaksanakan adalah tersusunnya draft Juknis PKB Kepala dan Pengawas Madrasah. "Juknis PKB bagi Kepala dan Pengawas ini menjadi salah satu inti dari kegiatan PKB, nanti setelah draft telah tersusun akan ada kegiatan lanjutan untuk finalisasi," pungkas Rusdi
(Ridha/My)
Bagikan: