Padang (PENDIS) - Dalam dunia akademik, plagiasi adalah suatau hal terlarang, haram untuk dilakukan namun untuk meniru suatu kebaikan misalnya dalam berwirausaha adalah hal yang boleh dan lumrah dilakukan jamak orang. "Ketika tidak ada ada inovasi dalam berwirausaha maka berbuat yang sama dengan orang lain, imitasi, lebih baik daripada tidak berbuat sama sekali", kata Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah (GTK Madrasah), Suyitno, di hadapan para Kepala Madrasah se-Indonesia di Padang-Sumatera Barat, Rabu (11/09/2019) malam.
Dalam event Pelatihan Kewirausahaan Kepala Madrasah Angkatan II tersebut, guru besar UIN Raden Fatah-Palembang mencontohkan, Cina yang dikenal dengan negara yang banyak meniru produk-produk global yang kemudian dipasarkan ke dunia. "Bermula dari meniru barang dan produk global, akhirnya masyarakat di Negara Cina bisa menciptakan barang dengan kualitas yang diakui dan bahkan menguasai dunia," kata pria kelahiran Tulung Agung-Jawa Timur yang menyelesaikan Doktor-nya di UIN Syaruf Hidayatullah-Jakarta ini.
Tentang program enterpreneurship di lingkungan madrasah lanjut Direktur GTK, adalah dikarenakan tidak semua murid madrasah kelak akan menekuni bidang akademik. "Dalam satu sekolah misalnya, alumninya yang berprofesi sebagai peneliti, dosen, guru dan dokter mungkin tidak sampai separuhnya. Dan mungkin juga sebagian besar alumninya adalah bergerak dalam bidang usaha," kata Suyitno.
Oleh karena itu lanjut Suyitno, kepala madrasah yang sekarang ini menurut Peraturan Menteri Agama No. 58 tahun 2017 "dicabut" hak mengajarnya yang kemudian menjadi fokus mengelola madrasah harus membina para murid dalam dunia wirausaha. "Dalam bidang wirausaha, Kepala Madrasah lah yang bertanggungjawab mengadvokasinya," cetus Suyitno.
Trik dalam enterpreunership di lingkungan madrasah ini lanjutnya, kepala madrasah hendaknya melihat potensi yang dimiliki madrasah. "Jangan membuat usaha hanya berdasarkan keinginan semata tanpa melihat kemampuan resources yang ada", kata Suyitno yang sudah 24 Tahun mengabdi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) GTK Madrasah, Sidik Sisdiyanto selaku leading sector kegiatan ini akan menindaklanjuti pelatihan kewirausahaan bagi para kepala madrasah dengan mengirimkan mereka ke daerah 3 T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan). "Mohon para Kepala Madrasah mengirimkan siteplan untuk diseleksi dalam program visiting teacher ke Pulau Nias, Merauke-Papua dan ke Kabupaten Bondowoso," kata alumni UIN Walisongo-Semarang ini. (RohmatR/Pipo)
Bagikan: