Poliwali Mandar (Pendis) - Tidak ada anak yang bodoh, yang ada sang anak belum menemukan guru yang tepat dengan metode yang benar. Jadikan sekolah sebagai tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi para siswa dengan memberikan senyum terbaik saat mereka tiba dan kembali ke rumah.
Demikian disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Zain dalam giat Focus Group Discussion (FGD) Program Kesetaraan Guru Madrasah Bukan ASN yang Bersertifikat (inpassing), Sabtu (28/10/2023).
"Karena dalam kondisi yang gembira, penyerapan pengetahuan akan mudah dilakukan," ujar Zain.
Dalam kesempatan ini, Zain menyatakan bahwa inpassing merupakan program yang sangat dinantikan oleh mereka yang sudah bersertifikat dan belum PNS, sebagai upaya penyetaraan jabatan yang berimbas pada pendapatan serifikasi.
Zain menceritakan Polewali Mandar merupakan Kabupaten di Sulawesi Barat yang jauh dari Makassar, yang "mungkin" belum banyak dikenal orang. Padahal jika ditelusuri lebih dalam, kabupaten ini telah menghadirkan beberapa tokoh bangsa. Sebut saja, Syeikh Moh. Tohir, yang merupakan ulama murid Syeikh Kholil Bangkalan, dan menjadi teman Syeikh Hasyim Asy'ari saat bersama-sama belajar ke Syaikh Kholil Bangkalan.
"Juga ada Prof. Baraharuddin Lopa, yang menjadi pendekar hukum karena ketegasannya, yang namanya diabadikan menjadi nama salah satu gedung penting dalam dunia hukum di Indonesia. Juga sederet nama-nama tokoh yang lain," paparnya.
Atas dasar itu, kegiatan ini dimaksudkan agar para guru yang sedang mengajar anak didiknya di Madrasah membangkitkan memori dan semangat belajar para siswa agar mencontoh para pendahulunya.
Zain menyampaikan capaian program penyetaraan (inpassing) ini patut disyukuri, karena kehadirannya melalui perjuangan yang sungguh-sungguh dari tim di direktorat GTK. Mulai dari pemetaan data, pembuatan aturan, proses pendidikan, kelulusan, hingga penyalurannya yang sampai hari ini telah dirasakan semua peserta. Di samping itu, semua proses dilakukan tanpa biaya sepeserpun, alias Rp. 0,-.
"Kita patut mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Agama, Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, atas perjuangannya telah menghantarkan kita ke titik ini," ucapnya.
Selanjutnya, dia menyampaikan pesan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, bahwa hari guru yang bertepatan tanggal 25 November 2023, mengangkat tema "Guru transformatif, bahagia mengajar". Tema tersebut diambil atas inisiatif bahwa mengajar harus berangkat dari keikhlasan hati untuk mencetak siswa-siswa madrasah yang unggul.
Kegiatan yang diselenggarakan di Kabupaten Poliwali Mandar Sulawesi Barat ini melibatkan sejumlah guru madrasah bukan ASN yang bersertifikat, kepala madrasah Negeri dan perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Barat dan Kantor Kementerian Agama Kab. Polewali Mandar dan sekitarnya.
Turut mendampingi, Kasubdit Bina GTK MI dan MTs, Ainurrofiq dan Sub Koordinator Bina Guru MI dan MTs, Mustofa Fahmi. Kegiatan ini juga dilalukan sebagai upaya peningkatan kapasitas guru dalam hal penguatan moderasi beragama dan literasi pendidikan.
Didapuk sebagai narasumber penguatan moderasi beragama, Khaerul Umam, selaku fasilitator nasional moderasi beragama. Sementara untuk materi literasi pendidikan, disampaikan oleh tim Leadership Academy Yogyakarta.
Bagikan: