Bogor (Pendis) - Saat ini dunia pendidikan semakin terus berkembang. Pembelajaran antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan tatap muka saja, tetapi saat ini sudah banyak dilakukan dengan metode pembelajaran online. Selain itu sumber pembelajaran sudah banyak tersedia dan mudah diakses secara gratis di internet.
Melihat fenomena tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa guru tidak bisa digantikan oleh apapun dalam pendidikan. Ada hal yang tidak bisa diperoleh dari internet, yaitu karakter. Guru memiliki peran penting dalam membangun akhlak, karena guru adalah agen dari pendidikan karakter.
Hal ini disampaikan Kamaruddin Amin saat memberikan arahan pelatihan 40 calon instruktur Provinsi Program Pengembangan Keprofesian (PKB) untuk guru Biologi Madrasah Aliyah di Bogor, Selasa (15/10).
"Ada dua titik point penting bagi para guru, pertama, guru harus menjadi teladan dan agen dalam mengawal pendidikan karakter di madrasah. Karena eksistensi guru tidak hanya berupaya mentransformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik tetapi lebih dari itu, guru harus menjadikan peserta didik menjadi beradab dan berakhlak," terang Kamaruddin Amin.
"Ditangan gurulah pendidikan karakter dapat ditumbuhkembangkan karena seorang guru adalah pendidik yang langsung bersentuhan dengan siswa," sambung Guru Besar UIN Makassar.
Kedua, lanjut Kamaruddin, guru harus mengaktualisasikan diri dengan cara menulis. "Mulailah menulis dari pengalaman mengajar yang menjadi aktivitas rutin guru yang penuh dengan dinamika, karena sejatinya seorang guru mempunyai banyak kesempatan untuk mengembangkan potensinya dengan menulis," pungkasnya.
Kasubdit Bina GTK MA/MAK, Kastolan dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan pengejawantahan dari PMA No.38 Tahun 2018 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru. Kegiatan ini dalam rangka menyiapkan instruktur PKB guru biologi yang kemudian menjadi fasilitator dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
Hadir sebagai narasumber Dosen, para instruktur nasional Mapel Biologi dan Widya Iswara. Adapun peserta adalah guru biologi MA dan Pokjawas.
Budiharjo salah satu peserta mengatakan bahwa pelatihan ini sangat memberikan inspirasi bagi guru biologi untuk lebih inovatif dalam pembelajaran dan guru agar meng-up grade- diri agar menjadi pendidik yang sesuai dengan tuntutan kekinian.(Rusdi/ M Yani)
Bagikan: