Makasar (Pendis) - Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah menyiapkan instruktur nasional guru bahasa Inggris untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs). Program ini merupakan komitmen dalam pelaksanaan salah satu program unggulan Direktorat GTK Madrasah yaitu Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Direktur GTK Madrasah, Suyitno, mengatakan bahwa alasan Direktorat menetapkan mata pelajaran Bahasa Inggris karena tingginya antusias guru Bahasa Inggris dalam mengikuti bimbingan teknis, selain itu, nilai Ujian Nasional Bahasa Inggris dinilai masih belum cukup memuaskan.
Sebagai pendidik, lanjut Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, guru harus memposisikan dirinya sebagai komunitas pembelajar, guru tidak boleh memerintah peserta didiknya untuk belajar namun harus mampu mengajak peserta didiknya untuk belajar bersama-sama dengan terus meningkatkan kompetensinya.
"Guru harus membentuk komunitas pembelajar, g boleh memerintah tapi harus mengajak," ujar Suyitno di Makasar, Selasa (15/10).
Suyitno juga mengingatkan tugas guru bukan hanya mendidik, namun lebih dari itu, guru dituntut untuk berkemampuan dalam menanamkan karakter kepada peserta didiknya. Menurutnya, penguatan karakter yang dimaksud tidak hanya tersentral kepada guru akidah akhlak, juga kepada guru Bahasa Inggris dengan mengintegrasikan keilmuannya, tuturnya.
"Diharapkan guru madrasah khususnya guru Bahasa Inggris benar-benar mampu untuk menyajikan kenikmatan kepada peserta didiknya dalam pelaksanaan pembelajaran di madrasah," harap Suyitno.
Kepala Sub Direktorat Bina GTK MI dan MTs Ainurrofiq, menuturkan, output dari kegiatan ini adalah terbentuknya tim instruktur nasional guru MTs mapel bahasa Inggris. dari kegiatan ini juga akan ditindaklanjuti di tingkat wilayah masing2 melalui pemberdayaan MGMP dan desiminasi di beberapa provinsi lain.
"Implementasi program ini merupakan keseriusan Direktorat GTK Madrasah dalam melakukan pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris dengan mencetak calon-calon instruktur di beberapa Provinsi terkait, dan untuk tahun ini dilakukan piloting di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat," imbuhnya.
Kepala Seksi Bina Guru MI dan MTs, Mustofa Fahmi, menyampaikan bahwa saat ini guru Bahasa Inggris sudah saatnya percaya diri untuk tampil di pentas dunia. "Kesempatan untuk mengukir prestasi akademik maupun non akademik dengan modal penguasaan Bahasa Inggris yang baik dinilai mampu mengambil banyak kesempatan yang ditawarkan pemerintah ataupun instansi negara-negara maju jika kita memiliki bekal kompetensi yang memadai," terang Fahmi.
Dikatakan Fahmi, beberapa best practice tentang strategi pembelajaran Bahasa Inggris di negara maju seperti Australia, New Zealand, Eropa dan Amerika disampaikan oleh tim yang sudah disiapkan oleh Direktorat GTK Madrasah. "Kita juga sudah menyiapkan perangkat pembelajaran dari Tim Inovasi bekerjasama dengan Kedutaan Besar Australia untuk memantapkan komitmen dalam implementasi program PKB Guru MTs Mapel Bahasa Inggris," jelasnya.
Kegiatan ToT Instruktur Nasional Guru Bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah ini berlangsung selama empat hari dan diikuti sebanyak 50 peserta dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
(MF/ M Yani)
Bagikan: