Lombok Timur (Pendis) - Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah melalui program komponen 3 MEQR (Madrasah Education Quality Reform) terus berupaya melaksanakan Penguatan Pendidik Inklusi bagi Guru dan Pengawas Madrasah.
Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain menyampaikan dalam mengelola madrasah terutama pendidikan inklusif harus didasarkan dengan cinta, segalanya sesuai yang dilakukan dengan cinta akan berbuah kebaikan.
“Saya berharap di NTB ini merupakan salah satu contoh baik, rintisan untuk pendidikan inklusi di madrasah dan ini perlu perhatian khusus untuk terus dikembangkan dan menjadi motivasi baik bagi provinsi lainnya,” tegas Zain di Lombok Timur, Kamis (23/09/2021).
Kasubdit Bina GTK RA Madrasah, Siti Sakdiyah memaparkan salah satu tujuan program madrasah inklusif adalah memberikan kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus untuk menuntut ilmu bersama dengan anak pada umumnya dengan lingkungan yang sama.
“Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menjadi ladang amal ibadah untuk menyiapkan generasi tangguh dan mandiri. ABk bukan produk gagal Allah, melainkan ciptaan Allah yang dimulyakan , namun menjadi bagian hikmah bagi yang diciptakan sempurna,” tegas Sakdiyah.
Sakdiyah berpesan kepada pendidik inklusi (Guru Pendamping Khusus) untuk selalu semangat berkecimpung dalam pendidikan khusus. Semoga melalui projeck Madrasah Reform menjadi penguat kapasitas GPK di madrasah.
Sebagai rangkaian penguatan kapasitas pendidik inklusi peserta diajak untuk temu terapan pembelajaran inklusi di MI NW Tanak Beak yang menjadi contoh Madrasah rintisan yang baik bagi pendidikan Inklusi di NTB.
Kepala MI NW Tanak Beak, Nurimin mengapresiasi atas kunjungan dan terpilihnya MI NW Tanak Beak sebagai contoh madrasah rintisan pendidikan inklusi. Menurutnya, hal ini merupakan penghargaan yang sangat luar biasa agar terus berjuang dalam memberikan pelayanan inklusif untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK).
“Saya beserta tenaga pendidik MI NW Tanak Beak berkomitmen jangan sampai pernah menolak anak yang ingin belajar, apapun latar belakangnya, apapun kondisinya," terang Nurimin.
"Sebagai seorang pelaut ulung jangan berlayar dilaut yang tenang,” imbuhnya.
Pelatihan Penguatan Pendidik Inklusi diakhiri dengan Pmengukuhkan Pengurus FPMI NTB, yang secara langsung dilakukan oleh Ketua FPMI Pusat, Supriyono dan dilanjutkan dengan penanda tanganan Berita acara pengukuhan oleh Ketua FPMI Pusat, Ketua FPMI NTB dan Saksi Siti Sakdiyah Kasubdit Bina GTK RA. (Herman/Yuyun)
Bagikan: