Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno saat memberikan sambutan
Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama bersama Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) menggelar pelatihan bagi guru Bimbingan Konseling (BK) Madrasah Aliyah (MA). Pelatihan ini bertujuan untuk membekali guru BK dalam membimbing siswa memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam pelatihan ini adalah Talent DNA, sebuah aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) dari ESQ. Aplikasi ini membantu guru BK dalam memetakan potensi siswa, sehingga dapat memberikan rekomendasi jurusan yang lebih akurat dan sesuai dengan kepribadian masing-masing siswa.
Dirjen Pendis, Amien Suyitno, menegaskan pentingnya peran guru BK dalam membimbing siswa menghadapi tantangan akademik dan menentukan masa depan.
“Guru BK harus memiliki hati yang luas, karena mereka menghadapi berbagai permasalahan dan keluh kesah murid,” ujarnya.
Dalam sistem pendidikan madrasah, guru BK memiliki tiga fungsi utama, yaitu fungsi pencegahan, untuk mencegah permasalahan akademik dan non-akademik yang dapat menghambat perkembangan siswa; fungsi pemahaman murid, dengan mengenali potensi, minat, dan kesulitan yang dihadapi siswa; serta fungsi edukasi, yakni memberikan wawasan dan bimbingan agar siswa dapat mengambil keputusan yang tepat.
Pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan madrasah ramah anak, di mana guru memiliki pendekatan yang lebih personal dan memahami kebutuhan siswa. Dengan pemanfaatan teknologi dalam bimbingan konseling, diharapkan proses pembelajaran di madrasah aliyah semakin efektif dan sesuai dengan potensi serta passion siswa.
Bagikan: