Jakarta (Pendis) --- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI melakukan Refresment Intruktur Nasional Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Salah satu materi pokok yang diterima oleh pesertra adalah penguatan moderasi beragama.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain menyampaikan, Materi Moderasi Beragama sangat penting bagi Intruktur Nasional PPKB, karena Intruktur PPKB merupakan pihak yang akan menjadi pelatih untuk peserta di tingkat provinsi dan kabupaten.
“Dalam konteks pengajar, guru harus selalu menghindari perilaku atau pengungkapan yang ekstrim. Sikap moderasi dalam beragama sangat penting, dan harus didukung dengan penguasaan literasi agama yang baik,” kata Zain di Jakarta, Jumat (01/07/2022).
Dikatakan Zain, penguatan moderasi beragama menjadi salah satu program unggulan Kementerian Agama. Hal ini penting dalam rangka mewujudkan harmoni, karena akselerasi pembangunan tidak bisa dilakukan tanpa terjadinya harmoni dan kondisi damai.
Moderasi beragama sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai hari ini. Moderasi beragama bukanlah pendangkalan akidah, justru mereka yang radikal itu bukan ajaran agama Islam. Saya menginginkan guru-guru madrasah kita menjadi MODIS, yakni moderat, inovator, dan inspirator," jelasnya.
Muhammad Zain turut memaparkan bahwa, moderat, dalam arti, guru harus selalu menghindari perilaku atau pengungkapan yang ekstrim. Inovator, yakni guru yang selalu memiliki rasa ingin tahu, sehingga mendorong dirinya menciptakan serta memperkenalkan gagasan barunya.
“Kemudian inspirator, diharapkan setiap guru yang profesional dapat menjadi inspirasi bagi semua yang ada disekelilingnya, baik bagi peserta didik, sesama guru bahkan masyarakat.” tambahnya.
Kepada para peserta, Zain berharap dengan adanya program PKB, kualitas dan mutu guru madrasah akan meningkat, sehingga guru madrasah semuanya hebat dan moderat. Guru hebat ( amazing teacher) akan melahirkan siswa yang cerdas. Jika gurunya hebat, siswanya cerdas, maka madrasah akan bermartabat.
Kasubdit Bina GTK MA/MAK Anis Masykur menambahkan, bahwa kegiatan Refresment Intruktur Nasional PPKB bertujuan untuk mempersiapkan Instruktur Nasional (IN) yang akan melakukan pendampingan dan fasilitasi refreshment pelatihan bagi fasilitator Provinsi tahun 2022. Selain itu, sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas Instrutur Nasional jenjang MI, MTs, dalam memfalisitasi pelatihan.
“Total ada 218 Instruktur Nasional dari berbagai jenjang. Jenjang MI sebanyak 20 peserta, jenjang MTs sebanyak 65 peserta, jenjang MA sebanyak 133 peserta dan kelas Moderasi Beragama sebanyak 30 peserta,” terang Anis.
Dikatakan Anis, narasumber pada kegiatan Refsreshment Instruktur Nasional adalah unsur para pakar, akademisi, widyaiswara yang memiliki penguasaan konsep maupun teknis pelaksanaan program PKB Guru Madrasah. Menurutnya, dalam pelaksanaan nya, pelatihan dapat dilakukan dengan Team Teaching atau masing-masing kelas akan diampu maksimal 3 (tiga) orang narasumber inti.
“Kedepan, pasca refreshment ini, para Intruktur Nasional akan melatih fasilitator program PKB guru madrasah tingkat daerah serta mendukung pelaksanaan pelatihan PKB Guru tingkat provinsi dan kabupaten,” pungkas Anis.
Kegiatan Refresment Intruktur Nasional Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru dan Tendik Madrasah merupakan bagian dari Realizing Education Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) dan dilaksanakan di Jakarta selama lima (5) hari, 1 - 5 Juli 2022.
Tags:
guru madrasahBagikan: