Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah dan INOVASI (Inovation for Indonesia`s School Children Australisa Indonesia Partnership) menggelar rapat kajian integrasi modul literasi, modul numerasi dan modul inklusi ke dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB).
Direktur GTK Madrasah, Suyitno menyetujui opsi penggabungan modul literasi, numerasi dan inklusi yang disusun oleh INOVASI ke dalam PPKB guru madrasah. "Inilah yang akan kita gunakan sebagai acuan, dan bisa tahu siapa guru yang memiliki ekspertise untuk bidang tertentu," kata Suyitno di Kantor Kemenag Jakarta, Rabu (08/05).
Selain itu, Suyitno juga menginginkan penggunaan Aplication for Teacher Improvement (ATI) bisa dipercepat. Sebab menurutnya ATI bisa memberikan informasi tingkat kompetensi guru secara terukur.
Menurut Mark Heyward selaku Program Director INOVASI, kurikulum nasional masih belum bisa memfasilitasi siswa berfikir kritis dan problem solving. ia mencontohkan siswa kelas 3 dan 4 mulai kesulitan materi bilangan pecahan untuk diterapkan di kehidupan nyata.
"Fondasi untuk semua pendidikan numerasi dan literasi. Yah jelas sekali, semua pembelajaran itu perlu dasar literasi yang kuat," kata Mark.
Fainy Sentosa dari INOVASI menjelaskan bahwa modul INOVASI dibuat secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya. Jenjangnya dibagi menjadi tujuh jenjang sesuai dengan warna pelangi. "Disesuaikan, jumlah kosa katanya, jumlah kata yang ada di seriap halaman, gambar dan ukuran tulisan dalam tiap halamannya," jelas Fainy.
Dalam rapat ini juga dibahas prioritas program kerjasama Kementerian Agama dan INOVASI. Beberapa yang menjadi fokus antara lain: perluasan progam PPKB dan INOVASI di 10 provinsi, mendorong kerjasama PPKB dengan swasta, dan melakukan evaluasi untuk memastikan guru menerapkan metode pembelajaran yang diperoleh dari training di kelas.
Rapat ini dihadiri juga Kasubdit Bina GTK MA/MAK Kastolan, Kasubdit Bina GTK RA Siti Sakdiyah, Kasubbag TU M. Sidik Sisdiyanto dan tim INOVASI Joanne Dowling, Ingga D. Vistara, Abdul Munir dan Khotimul Aksom.
(Maryani AM/Asep S/dod)
Bagikan: