Yogyakarta (Pendis) - – Kementerian Agama RI melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam mengadakan kegiatan Pelatihan Calon Fasilitator Daerah Jenjang Madrasah Aliyah (MA) Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru dan Tendik Madrasah bekerja sama dengan REP-MEQR atau Realizing Education’s Promise - Madrasah Education Quality Reform. REP-MEQR merupakan proyek Kemenag dengan Bank Dunia (World Bank).
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid luring di Yogyakarta dan dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani secara daring pada Kamis (7/10/2021) di Yogyakarta.
Kegiatan yang dilakukan dengan mode blended (daring dan tatap muka) diikuti 1178 calon fasilitator yang berasal dari 21 provinsi, terdiri dari empat Mapel (Mata Pelajaran) yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan Bahasa Inggris. Adapun peserta merupakan guru Mapel, Kepala Madrasah, Pengawas Madrasah, Widyaiswara dan Dosen PTKIS/IN.
Koordinator Komponen 3 REP-MEQR, Ainurrofiq mengatakan, melalui Program Keprofesian Berkelanjutan ini, AKG, AKP dan AKK bisa mencapai nilai 100 sesuai dengan mapel masing-masing. PKB ini akan dilakukan secara terus menerus dan dikembangkan secara dinamis hingga mencapai target yang diharapkan.
Selanjutnya, PIC Kegiatan Komponen 3 REP-MEQR, M. Sidik Sisdiyanto melaporkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara luring dan daring dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari pada tanggal 7-11 Oktober 2021 di 3 Zona, yaitu Zona 1 untuk wilayah Sumatera, zona 2 untuk wilayah Jawa dan Nusa Tenggara, serta zona 3 adalah wilayah Indonesia Timur dan Kalimantan.
Adapun, para narasumber terdiri dari instruktur nasional dan fasilitator provinsi sebanyak 395 orang. Zona 1 meliputi Banda Aceh, Padang, Medan dan Palembang. Zona 2 di Jakarta, Bandung,Yogyakarta dan Surabaya. Zona 3 di Banjarmasin dan Makassar.
Sidik juga menambahkan, untuk menunjang pelatihan ini akan diluncurkan bantuan untuk KKG, MGBK dan pokjawas serta KKM sebanyak 4800 titik. Minggu ini pencairan tahap pertama sedang berjalan dan pihaknya akan segera mengirim surat edaran terkait dengan teknis pencairan tersebut.
“Kami berharap pelatihan ini untuk ngangsu kawruh (menimba ilmu) bersama, kolaborasi, berbagi ilmu dan meningkatkan potensi diri. Peserta akan dinilai dari keaktifan di kelas dan prosentase kehadiran, kemudian bagi yang lulus berhak mendapatkan SK Dirjen Pendis,” pungkasnya.(WE/Mar)
Bagikan: