Ende (Pendis) -- Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI meminta guru dan tenaga pendidik madrasah menjadi role model moderasi beragama di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal. Hal tersebut disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani dalam agenda Pembinaan Guru Madrasah dan Tenaga Pendidik se Kabupaten Ende, Minggu (29/11).
Moderasi beragama merupakan salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh republik ini sebagai salah satu bagian penting untuk membangun negara. Sebab kita sadar bahwa negara tidak mampu menghadirkan akselerasi tanpa terjadinya harmonisasi.
Ali Ramdhani melanjutkan, ketika kemudian dicanangkan moderasi beragama menjadi salah satu program strategis nasional, saya harus bertanya kepada siapa saya belajar. Dan pada saat yang sama gaung jawabannya selalu sama, datanglah ke Ende.
"Setiap orang yang saya tanya tentang moderasi beragama, maka gaung jawaban yang saya peroleh selalu sama, yakni datanglah ke Ende. Karena di sini lahir konsep Pancasila yang mempersatukan kita semua," ujar Dhani di Ende, Minggu (29/11).
Dhani juga menambahkan, dalam mewujudkan moderasi beragama juga diperlukan nilai nasionalisme yang harus tertanam dalam diri kita semua. Ada sebuah kaidah yang dikembangkan ulama-ulama, yang menyebut hubbul wathan minal iman atau kecintaan kepada tanah air adalah sebagian dari iman.
“Harmoni, kesepemahaman, toleransi adalah bagian penting dalam membangun nationality dan NKRI harga mati.” tukas Dhani.
Pada agenda tersebut, Dirjen Pendis juga mengapresiasi guru guru 3T karena telah berhasil mengembangkan kapasitas keilmuan kepada masyarakatmeskipun terkadang harus jatuh bangun untuk membangun daerah terpencil.
"Tepuk tangan untuk guru-guru 3T, tidak semua orang seperti anda. Guru di daerah 3T seperti di Ende ini adalah orang-orang luar biasa yang tidak lagi berada di level keduniawian dalam mengajar. Tapi lebih dari itu, sudah masuk dalam wilayah transenden yang menjadi amalan bernilai akhirat,” ungkapnya.
Pada penutup, Direktur GTK Muhammad Zain mengungkapkan bahwa hanya orang orang terbaiklah yang memilih profesi sebagai guru dibanding profesi lain. Zain juga menyampaikan bahwa GTK telah menyelenggarakan asesmen guru, kepala madrasah dan pengawas, selain itu subsidi upah untuk guru honorer dalam waktu dekat akan segera didistribusikan.
“Kami telah melaksanakan asesmen guru, kepala madrasah dan pengawas dengan melibatkan 294.000 peserta, dan izinkan kami mengabarkan bahwasanya subsidi upah untuk guru honorer dalam waktu dekat akan segera dapat dicairkan,” tutup Zain.
(WE)
Bagikan: