Bekasi (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah terus melakukan penguatan budaya menulis bagi guru Raudlotul Atfal (RA). Direktur GTK Madrasah, Suyitno mengatakan, bahwa salah satu untuk meningkatkan mutu guru RA adalah dengan menulis karya ilmiah.
"Mari menulis KTI (karya Tulis ilmiah) jadikalah menulis sebagai sebuah kebutuhan, terlebih menulis karya ilmiah," ujar Suyitno saat memberikan arahan dalam Workshop Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru RA di Bekasi, Kamis (14/12).
"Menulis, jangan hanya menunggu untuk kegiatan dilaksanakan. Menulis bisa dimulai dari kegiatan sharing ide, berbagi pengalaman. Dengan menulis bisa membuat jejaring atau networking," sambung Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.
Menurut Suyitno, tidak sedikit gugu-guru RA kesulitan dan tidak dapat naik pangkat ini. Menurutnya, hal tersebut disebabkan terkait dengan karya tulis ilmiah yang harus dibuat oleh guru sebagai syarat standar untuk penilaian kenaikan pangkat dari IVa ke IVb.
Oleh sebab itu, lanjut Suyitno, kegiatan yang mengarah pada pengembangan potensi guru dan peningkatan mutu, seperti halnya menulis karya ilmiah merupakan kegiatan penting dan harus terus dijalankan. "Kegiatan ini insya Allah bermafaat dalam peningkatan mutu guru semakin meningkat terutama untuk menumbuhkan semangat menulis," ujar Suyitno.
"Mari kita menulis dan menulis, tidak hanya berbicara, no action talk only, mari kita rubah dengan tradisi menulis, katakan dengan tulisan, dengan bahasa tulisan yang sesuai dengan rambu-rambu dalam bahasa tulisan," ajak Suyitno.
Kasubdit Bina GTK RA Nanang Fatchurrohman, menuturkan, diharapkan dengan Workshop Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru RA kali ini dapat menumbuhkan budaya literasi. "Para guru RA diharapkan mampu membaca lingkungannya dan mampu mengaktualisasikan dalam tulisan/karya pendidikan berkualitas menjadi kebutuhan penting di era global yg kompetitif," ujar Nanang.
Kegiatan ini dihadiri 60 peserta perwakilan dari Guru/Kepala RA PNS atau Non PNS yang memiliki SK Inpassing seluruh Indonesia. (maryani/herman/dod)
Bagikan: