Bandung (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madarasah terus berupaya meningkatkan kompetensi Guru dan tenega Kependidikan. Salah satu yang dilakukan adalah memberikan penguatan kompetensi kepada guru-guru laboran di Madrasah Aliyah.
Direktur GTK Madrasah, Suyitno, menuturkan bahwa guru-guru laboran di Madrasah Aliyah perlu melakukan inovasi-inovasi dan berkreasi. Menurutnya, pembalajaran kepada anak didik tidak hanya teori only, karena generasi sekarang adalah generasi yang pengin tahu harus dilakukan dengan peraktek.
"Keterbatasan alat laboratorium di madrasah jangan dijadikan alasan untuk tidak kreatif," tutur Suyitno saat memberikan araahan dalam Workshop Peningkatan Kompetensi Laboran IPA di Bandung, Kamis (02/08).
Dikatakan Suyitno, jika di madrasah tidak memiliki alat laboratorium maka ada beberapa solusi. Pertama, bangun jejaring dan networking, kerjasama dengan pihak sekolah lainnya yang mempunyai peralatan laboratorium yang lengkap. "Ajak anak-anak didik untuk praktek atau studi banding ke sekolah yang memiliki laboran lengkap," jelasnya.
"Sampaikan kepada Kepala madrasah untuk membangun jejaring, buat MOU dengan sekolah atau lembaga pendidikan lainnya yang memiliki laboratorium," pesan Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.
Yang kedua, lanjut Suyitno, ajak orang tua atau wali murid berdiskusi mencari solusi, bahwa di madrasah butuh adanya alat laboratorium. Menurutnya, anak-anak jika diajak ketempat laboratorium yang bagus pasti anak-anak kita sangat senang dan antusias. "Anak anak kita kenalkan dengan kampus-kampus yang bagus, jangan anak-anak didik kita dikungkung dengan keterbatasan," pungkasnya.
Kasubdit Bina Guru MA/MAK, Kastolan, mengatakan bahwa dengan ketebatasan guru laboran untuk terus berimprofisasi untuk membangun laboratorium di madrasah, agar madrasah semakin maju dan berkembang.
Kegiatan ini dihadiri oleh 40 perwakilan laboran MA yang menjadi representatif dari seluruh Laboran MA di Jawa Barat. (maryani/herman/dod)
Bagikan: