Bogor (Pendis) – Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kompetensi Pengelola Data Sertifikasi dan Tunjangan Guru Madrasah di Bogor, Jawa Barat pada Tanggal 6 - 8 Juni 2022. Peserta yang hadir adalah para admin Simpatika dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Se Indonesia.
Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain menyampaikan bahwa urgensi dari kegiatan ini sangatlah esensial untuk berbagai hal. Selaras dengan nama kegiatan, para pengelola data Simpatika diharapkan mampu untuk menghadirkan data yang akurat dan lengkap.
“Betapa updating data ini menentukan seluruh kebijakan dan program untuk guru-guru kita di seluruh Indonesia. Maka, kita perlu mempertegas kelengkapan dan akurasi data sehingga terhindar dari kita yang tertatih-tatih untuk menyajikan data untuk berbagai keperluan penting ini” ungkap Zain dalam sambutan pembukaannya.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini data Simpatika ini berada pada titik krusial. Pasalnya, untuk menyiapkan pemetaan kebutuhan PPPK diperlukan data yang akurat dalam tempo waktu yang dekat. Zain sangat berharap bahwa kuota formasi PPPK akan turun kepada Kementerian Agama untuk Madrasah dalam jumlah yang dapat menjawab kebutuhan masing-masing Madrasah. Oleh karena itu, sekali lagi Zain menekankan perlunya kerja intelektual para operator Simpatika Madrasah dalam menjawab kebutuhan ini.
Selanjutnya, Mustofa Fahmi selaku Sub Koordinator Bina Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah menyampaikan laporan kegiatan yang berisi seputar beberapa hal yang menjadi output pembahasan kegiatan ini. Yang pertama, pemanfaatan yang sifatnya implementatif atas fitur layanan GTK Madrasah yang terus dikembangkan melalui Simpatika, misalnya analisa kebutuhan guru. Kedua, terkait program PPG, inovasi dan revitalisasi program PPG juga menjadi tantangan bagi para guru madrasah sampai saat ini, mulai waiting list data yang sangat panjang, keterbatasan anggaran dan kapasitas kelembagaan dan hal lain yang terkait. Ketiga, permasalahan tata kelola dan isu-isu lainnya yang berkenaan dengan hal kualifikasi, kompetensi dan kesejahteraan serta perlindungan hukum bagi guru madrasah.
“Integrasi pemikiran atas ketiga isu strategis terkait GTK Madrasah terus ditindaklanjuti melalui penyusunan grand desain yang strategis. Salah satunya, pemanfaatan data NIK yang terintegrasi dengan Dukcapil Kemendagri berbasis individu GTK Madrasah dan data NSM berbasis kelembagaan madrasah diharapkan menjadi salah satu strategi yang efektif untuk mengoptimalisasi layanan program GTK yang lebih baik, ungkapnya.
Hal itu sejalan dengan yang diungkapkan oleh Irhas Shobirin selaku Kasubdit Bina Guru GTK RA, “Jadi hubungan silaturrahmi antar pengelola data di setiap unit kerja juga tetap dijalin. Kalau bisa kita membuat jenjang sosial (networking) itu melalui grup chat dan grup daring yang lain. Selain dapat saling bantu menemukan solusi, itu dapat lebih mempercepat dan mempercerdas kerja kita” Pungkasnya.
Bagikan: