Jakarta (Pendis) - Madrasah memiliki kekhasan tersendiri dalam memberikan corak pendidikan di Indonesia. Kurikulum madrasah mencoba mengkombinasikan nilai-nilai keislaman dengan mata pelajaran konvensional yang biasa diajarkan di sekolah-sekolah umum.
Untuk menjaga marwah madrasah tersebut, Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktur Jenderal Pendidikan Islam sedang mempersiapkan Program Induksi Guru Madrasah Pemula.
"Program induksi merupakan program yang dibuat oleh Direktorat GTK Madrasah untuk memberikan pembekalan kepada guru pemula dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi guru pada awal bertugas di madrasah," terang Kastolan di Jakarta, Senin (12/8).
Diungkapkan Kastonal, bahwa selain menanamkan dasar-dasar nilai keislaman, program induksi ini juga bertujuan untuk membimbing guru pemula madrasah agar memiliki wawasan islam yang moderat.
"Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya sebatas menanamkan nilai keislaman saja, namun akhir yang ingin dicapai dari program induksi ini adalah terciptanya guru madrasah yang memiliki wawasan islam yang moderat," ujar Kastolan.
Dalam perumusan program induksi guru madrasah pemula, lanjut Kastolan, Subdit Bina GTK MA/MAK mengundang unsur guru, kepala dan pengawas madrasah yang berkompetensi untuk memberi masukan ataupun rujukan terkait program tersebut.
Kasi Akademik Perguruan Tinggi Umum pada Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), Anis Masykur, menyampaikan bahwa dalam seleksi guru madrasah banyak ditemukan guru-guru yang ahli dalam mata pelajaran namun memiliki pemahaman agama yang kurang.
"Saya pernah menseleksi guru-guru untuk MAN IC, secara pengetahuan umum dan mata pelajaran mereka sangat menguasai, namun ketika saya tanya tentang agama, mereka kurang faham," ungkap Anis.
"Oleh karena itu dibutuhkan program untuk membimbing guru pemula madrasah dalam memahami dan menjalankan dasar-dasar agama islam sebagai bekal mereka mengajar," imbuh Anis.
(Ridha/ M Yani)
Bagikan: