Bogor (Pendis) - Kepala Madrasah Aliyah memiliki peran penting dalam meningkatkan manajerial Madrasah Aliyah (MA). Demikian disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Suyitno dalam acara Workshop Kompetensi Kepala Madrasah di Bogor, Senin (16/04).
Menurut Suyitno, dengan lahirnya Peraturan Menteri Agama (PMA) 58 Tahun 2017 tentang Tugas dan Fungsi Kepala Madrasah mendapatkan ruang baru dalam mengakomudir tugas pokok sebagai pimpinan di Madrasah. "Dengan maksimal waktu kepala madrasah diberi tugas mengebangkan madrasahnya tidak ada kewajiban untuk mengajar tatap muka," ujar Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.
Selain, lanjut Suyitno, menajerial yang harus terus dikembangkan tugas kepala madrasah lainnya adalah mampu mengembangkan kewirausahaan. Menurutnya, kepala madarasah harus mencari cara bagaimana caranya pandai menggali dan mengkomersilakan madrasah bahwa madrasah lebih maju dan berkembang.
Di hadapan peserta workshop, Suyitno mengajak kepala MA untuk membangun jejaring sosial (networking) dan mencari win-win solution. Selain itu, menurut Suyitno, kepala madarasah harus mampu memiliki kemampuan soft skill dan pandai mencari terobosan.
"Arah madarasah berada di tangan bapak-bapak semua sebagai kepala madrasah. Oleh sebab itu, bagaimana madrasah dapat mengembangkan segala potensinya, lakukan kerjasama dengan sekolah lainnya, buatlah MoU kerjasama untuk kemajuan madrasah," tegas Suyitno.
Kasubdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan MA/MAK Kastolan, mengharapkan dengan kegiatan yang dilakukan bisa dapat memberikan afirmasi kepada Madrasah Aliyah yang jarang disentuh dan bisa saling sharing kepada seluruh kepala Madrasah Aliyah, saling belajar bagaimana yang akreditasi B menjadi A.
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 perwakilan kepala madrasah aliyah yang menjadi perwakilan dari seluruh kepala Madrasah Aliyah di Indonesia. (maryani/herman/dod)
Bagikan: