Jakarta (Pendis) - Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pesan dihadapan sejumlah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah yang berprestasi, Kreatif, Inovatif, dan Dedikatif dari berbagai daerah di Indonesia. Pesan ini disampaikan dalam rangka mengapresiasi perjuangan para guru dalam peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022.
Hadir juga Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, para pejabat Eselon I dan II pusat, pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi di Indonesia.
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional dan apresiasi serta terima kasih atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Dalam Kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim, KH Hasyim Asy'ari mengatakan, memandang semua muridnya dengan pandangan kasih sayang, tanpa membedakan antara murid yang satu dengan yang lain itu adalah watak guru. Salah satu bentuk kasih sayang ini adalah selalu bersedia ditanya dan diminta bimbingan jika murib belum memahami apa yang diajarkan guru. Guru tidak boleh pelit terhadap ilmu yang dimilikinya. Tidak pantas seorang guru menanyakan menanyakan kepada muridnya, apakah kamu sudah paham atau belum, tapi terus ajarkan sehingga murid paham dengan sendirinya," tutur Menag mengutip nasihat pendiri NU, Jumat (25/11/2022).
"Mohon untuk tidak berpuas hanya menjadi guru. Jadilah seniman yang selalu melukis pikiran orang-orang," ucapnya lagi.
Di hadapan para guru, Menag juga mengingatkan salah satu pesan Kh Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. "Jadilah guru sekaligus murid. Dengan menjadi guru, dia bertugas untuk menyebarkan ilmu dan gagasan kepada anak didiknya. Sementara menjadi murid, dia harus membuka diri untuk belajar kepada siapa pun dan di mana pun untuk menambah ilmu yang dimilikinya," tuturnya.
Mengutip filsafat China, Menag mengatakan bahwa orang sangat mulia adalah mereka yang mempelopori gerakan moral yang berguna bagi generasinya dan generasi berikutnya. Mereka yang memberikan jasa besar bagi masyarakat pada umumnya. Mereka yang kata-katanya memberi pencerahan dan inspirasi bagi orang lain.
Atas semua jasa guru, Menag berkomitmen untuk terus memberikan afirmasi. Gus Men juga mengingatkan jajarannya untuk terus memperhatikan perjuangan para guru.
"Menjadi tugas saya, selaku Menteri Agama serta tugas jajaran Kementerian Agama, untuk terus berupaya agar para guru pejuang bangsa, mendapatkan fasilitasi semestinya sehingga dapat terus menjalankan tugas terbaiknya," ujar Menag.
Hari Guru Nasional Tahun 2022 mengangkat tema “Berinovasi Mendidik Generasi”. Kata inovasi menjadi kunci. Sebab, para peserta didik adalah anak zamannya yang harus dibekali sesuai tantangan eranya. Sudah semestinya dan memang keharusan bagi setiap guru untuk terus berinovasi dalam mendidik generasi.
"Tantangan kita semakin kompleks dan rumit. Guru harus tampil makin gigih, dedikatif, sekaligus kreatif dan inovatif dalam mendidik dan membentuk akhlak siswa," pesannya.
"Kemajuan teknologi informasi, kadang menyebabkan guru dan murid saling bekejaran dalam penguasaan literasi. Guru masa kini tidak lagi cukup dengan bekal literasi baca-tulis, numerasi, sains, dan sosial-budaya, tapi juga harus menguasai literasi digital," lanjutnya.
Guru masa kini, sebut Gus Men, dituntut familiar dengan budaya digital. Di dalamnya ada e-learning, e-book, artificial Intelligence, metaverse, metahuman, robotic, coding, dan lain sebagainya. Belum lagi dengan adanya tantangan disrupsi.
"Guru masa depan harus lebih agile dan adaptif dalam merespon perubahan zaman. Guru harus dapat mengubah mindset dan cara bekerja, dari cara-cara manual menjadi digital," tandasnya.
Bagikan: