Jakarta (Pendis)--Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam terus berupaya menaikkan peringkat Program for International Student Asessment (PISA) Indonesia melalalui pelatihan numerasi sebagai ikhtriar mengoptimalkan kesiapan madrasah Indonesia untuk berkontribusi pada peningkatan mutu capaian PISA Indonesia di mata dunia global, hal ini disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno saat memberikan arahan pada zoom persiapan pelatihan numerasi kepada madrasah, Senin (03/02/2025).
“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa nilai PISA Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara lainnya. Dan belum ada peningkatan signifikan setiap tahunnya. Untuk itu kita merasa perlu untuk melakukan upaya peningkatan hasil PISA melalui pelatihan, salah satunya pelatihan numerasi,”terangnya.
Menurut Suyitno, pelatihan literasi dan numerasi ini sangat penting karena berkaitan erat dengan peningkatan nilai PISA (Programme for Internasional Student Assessment) Indonesia yang nilainya harus ditingkatkan. “Nilai PISA negara kita yang diukur dari kualitas literasi, numerasi, dan sains rendah dan stagnan. Sejak keikutsertaan Indonesia tahun 2000 hingga sebelum 2022 nilainya secara rata-rata stagnan, tidak ada peningkatan signifikan.
Hasil PISA sebelumnya cukup menjadi pelajaran, bagaimana bangsa Indonesia harus serius meningkatkan kompetensi literasi SDM masa depan Indonesia melalui upaya-upaya bermakna dalam peningkatan mutu proses pembelajaran di sekolah atau madrasah.” terangnya.
Suyitno berharap agar pelatihan ini dapat benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi madrasah yang akan diberikan pelatihan. “Diatur dan disesuaikan jadwalnya sehingga tidak mengganggu jadwal pembelajaran utama,”kata Suyitno.
Prof. Yohanes Surya, Ph.D., seorang ahli fisika dan matematika yang juga menjabat Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia merupakan penggagas metode pembelajaran matematika Gasing (Gampang, Asik, dan Menyenangkan) yang tidak semata untuk peningkatan numerasi tapi juga melalui metode tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri anak atau peserta, tuturnya yang turut hadir dalam rapat persiapan tersebut.
"Awalnya, metode ini saya kembangkan untuk anak saya. Ketika itu, anak saya dapat belajar dengan sangat mudah menggunakan metode ini. Banyak orang kemudian meminta saya untuk berbagi, dan dari situ, metode ini terus berkembang selama 20 tahun," ungkap Yohanes.
Ia juga mengungkap bahwa program ini juga menjadi konsen pemerintahan presiden Prabowo untuk meningkatkan peringkat PISA Indonesia untuk menjadi lebih baik, tandasnya.
Turut hadir sekretaris Ditjen Pendis Arskal Salim dan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Thobib Al Thobib Al Asyhar beserta jajarannya.
Tags:
PISA,MadrasahBagikan: