Bogor (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) terus berupaya untuk melakukan penguatan kebangsaan dan kebhinekaan terhadap guru Madrasah, kegiatan yang dilaksanakan oleh Subdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan RA, adalah Workshop Pendidikan Parenting Bagi Guru RA.
Direktur GTK Madrasah, Suyitno memaparkan terkait dengan kebhinekaan dan kebangsaan harus dimulai dari RA. Mengenalkan lagu-lagu wajib dan daerah, kita bangga dengan kekayaannya Indonesia, mengenalkan identitas dan keragaman, betapa indahnya negeri ini, karena setiap bangsa akan bangga dengan negaranya ini adalah tugas guru harus dikenalkan sejak dini.
Suyitno mengajak kepada para peserta, pentingnya membangun kebangsaan untuk membentengi identitas bangsa dalam menghadapi tans nasional sebuah arus besar dari berbagai negara ini tidak akan bisa dihindari. "Saya kawatir identitas kerarifan lokal bangsa ini akan tergerus. Tidak dibayangkan jika identitas kebangsaan kita tergantikan dengan identitas luar," terang Suyitno.
Suyitno mengatakan tiga pusat pendidikan yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat, harus terus bersinergi tidak hanya dalam pendidikan akan tetapi, agar bisa memberikan pemahaman dan nilai kebangsaan, merajut demi kebersamaan. Karena guru harus bisa menjadi contoh bagi anak-anak didik. Jika guru salah berbicara, salah memberikan pemahaman, salah menjadi contoh otomatis akan dicontoh oleh anak didik, termasuk dengan menginjeksi kebiasaan, keteladanan dan ini tidak mudah untuk mebiasakan sesutu menjadi hobi.
Siti Sakdiyah, Kasubdit Bina Bina Guru dan Tenaga Kependidikan RA, melalui kegiatan Workshop Pendidikan Parenting bagi guru RA, diharapkan Guru RA dapat memberikan penanaman nilai-nilai kebhinekaan, kecintaan kebangsaan melalui lagu-lagu maupun saat mendongeng, jangan sampai adanya trannasional akan mengikis nilai kebangsaan kita, dan pondasi nilai-nilai kebangsaan dapat di tanamkan sejak usia dini.
Workshop Pendidikan Parenting Bagi Guru RA berlangsung selama 3 hari tanggal 20 s/d 22 Mei 2019 diikuti oleh 40 guru RA perwakilan provinsi wilayah Tengah dan Barat. (herman/maryani/dod)
Bagikan: