Sukabumi (Kemenag) - Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi guru madrasah. Kegiatan yang berlangsung di Kota Sukabumi, 2-4 Juni 2022 ini diikuti 50 guru madrasah perwakilan dari beberapa kabupaten dan kota Sukabumi.
Dalam kesempatan kegiatan ini Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan bahwa dalam berwirausaha diperlukan beberapa hal. Diantaranya adalah pertama, perubahan mindset, terutama dalam hal memasarkan produk dengan membikin iklan yang membuat konsumen tertarik dan selalu teringat.
Kedua, membuat kemasan yang menarik dan unik dengan identitas yang origin sehingga membuat penawaran harga yang lebih di atas standard.
Ketiga, adalah layanan yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, warung indomie kaki lima dengan fasilitas seadanya akan berbeda dengan warung indomie yang dikemas dengan fasilitas yang mamadai seperti adanya wifi gratis, ruangan ber AC/smoking area, nyaman untuk nongkrong dan kowkow bareng sahabat sehingga ini bisa memanjakan konsumen yang ingin datang beli, dan ini juga akan berakibat org akan kembali lagi untuk beli.
Terakhir yang keempat adalah lingkungan yang terjangkau serta akses yang mudah.
Menurut Guru Besar UIN Bandung yang akrab disapa Dani, empat hal di atas juga berlaku dalam mengelola madrasah, agar madrasah bisa maju, mandiri dan berdaya saing bahkan berstandar internasional.
Pria yang akrab disapa Zain menambahkan bahwa penting bagi seorang guru memiliki second profesi agar bisa menumbuhkan cara berpikir kreatif, inovatif dan mandiri. Rasulullah sendiri adalah seorang pebisnis yang sukses bahkan istri rasulullah siti khodijah merupakan saudagar kaya yang juga merupakan seorang pebisnis. Tuturnya.
Selanjutnya Muhammad Zain menambahkan bahwa hal pentingnya lainnya adalah perlunya perubahan mindset atau perubahan pola pikir serta kolaborasi. Apalagi diera sekarang yang penuh ketidakpastian.
Tags:
gtkmadrasahBagikan: