Sorong (Pendis) --- Dalam rangka memperkuat konten pembelajaran, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyelenggarakan pelatihan guru dan tenaga kependidikan di kawasan terdepan, tertinggal dan terluar. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan bahwa saat ini merupakan masa peralihan dari era industrialisasi ke era pengetahuan, ukuran harga seseorang tergantung pengetahuannya khususnya dalam inovasi pembuatan konten pembelajaran.
Oleh karena itu, eksistensi seorang guru tergantung sejauh mana dirinya memperbaharui pengetahuan yang ia miliki.
“Setelah pelatihan ini, guru dan tendik madrasah diharapkan memenuhi tiga tuntutan yang ada yaitu, kemampuan untuk meningkatkan skill pembelajaran, memperbaiki attitude, dan inovasi terhadap pengembangan konten pembelajaran,” ujar Dirjen Pendis saat memberikan arahan dalam Pelatihan Guru dan Tendik di Kawasan 3T, Sorong, Sabtu (14/11/2020)
Selanjutnya, memasuki era kompetisi, guru besar yang biasa disapa Dhani ini mengatakan bahwa orang terpelajar hanyalah pemilik masa lalu, tetapi orang yang terus belajar adalah yang akan jadi pemilik masa depan.
“Murid kita adalah akan menjadi pemimpin pada zamannya, oleh karenanya guru memiliki peran strategis dalam menentukan masa depan anak didik,” tambah Dhani.
Dirjen Pendis berharap, dari pelatihan ini harus ada sebuah kompetensi yang dimiliki oleh guru dan tenaga pendidik khususnya terkait metode pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
“Sesuatu yang tetap adalah perubahan, perubahan selalu terjadi setiap saat, guru harus mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan tersebut, karena sesuatu yang pasti adalah ketidakpastian,” tutup Dhani.
Direktur GTK Madrasah Muhammad Zain menambahkan, pelatihan guru dan tendik ini merupakan bentuk kehadiran Kementerian Agama dalam rangka menyapa sekaligus menaruh perhatian terhadap pendidik di kawasan 3T.
“Tujuan pelatihan ini ialah memberi support moral sekaligus injeksi inovasi pembelajaran, oleh karena itu para guru dan tendik juga dibekali keterampilan untuk bisa membuat konten pembelajaran melalui gadget atau handphone secara mudah, sehingga diharapkan mampu berkreasi secara cepat dan mampu mengembangkannya,” tutup Zain.
(WE/My)
Bagikan: