Jakarta (Pendis) --- Penilaian atau assessment terhadap siswa menjadi hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Akan tetapi banyak guru yang mengalami kendala atau hambatan dalam melakukan penilaian terhadap siswa terutama siswa Raudatul Athfal (RA) pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pentingnya penilaian dalam proses pembelejaran, dibahas dalam Serial Pelatihan PJJ bagi guru RA, yang diadakan oleh Direktora Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Bersama Pengurus Pusat IGRA, Inovasi dan Kolaisi PAUDHI Nasional, Rabu (02/09).
Direktur Early Childhood Care & Development - Resource Center (ECCD RC) atau Pusat Informasi dan Pelayanan Anak Usia Dini, Nindyah Rengganis, mengatakan bahwa penilaian yang efektif adalah penilaian yang berlangsung secara terus menerus dan dilakukan secara komprehensif. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan perkembangan anak yang bersifat dinamis dan terus mengalami proses.
“Pembelajaran menjadi suatu siklus antara perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yang berlangung secara terus menerus,” terang Nindyah .
Dikatakan Nindyah, dimasa PJJ, diperlukan sikap orang tua /orang dewasa di rumah, terutama dalam memandang keunikan anak dan kecepatan individual. “Sebagai seorang guru, dituntut untuk memahami perkembangan anak, hal tersebut merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang pendidik dalam melakukan peniaian dengan baik,” terangnya.
Menurutnya, dalam keseharian, guru bekerja mendampingi anak dalam hal bermain dan belajar, guru mengamati setiap perkembangan anak, akan tetapi pada saat pandemic seperti saat ini, banyak guru yang merasa penilaian yang dilakukannya kurang maksimal karena pembelajaran dilakukan di rumah.
“Kerjasama antara orang tua dan guru akan memberikan gambaran utuh dalam pengumpulan berbagai bukti perkembangan anak. Orang tua dirumah sebagai observer dan pendokumentasian kegiatan main anak, sedangkan guru sebagai pengumpul bahan penilaian dan pemberi nilai,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu tim ECCD-RC Yogyakarta, F. Ana Rukma Dewi, bahwa dalam mendukung proses penilaian, perlu untuk membuat SOP (Standar Operasional Procedure) dalam proses pendokumentasian. “SOP tersebut berisi panduan kepada orang tua dalam mendokumentasikan proses pembelajaran di rumah agar guru dapat menilai siswa selama proses pembelajaran jarak jauh. Lalu bagaiman jika hasil pendokumentasian kurang maksimal? Maka guru dapat melakukan pengambilan data untuk penilaian dengan cara menghubungi orang tua melalui telepon agar mendapatkan hasil penilaian yang authentic,” terang Anna.
Dikatakan Anna, bahwa tujuan dari pengambilan nilai baik untuk anak, tenaga pendidik maupun bagi orang tua berbeda-beda. Menurutnya, penilaian bagi anak merupakan bentuk pencapaian kinerja anak dan sebagai bentuk pemahaman minat anak selama proses pembelajaran.
Penilaian bagi tenaga pendidik lanjut Anna, bertujuan sebagai bahan evaluasi dan refleksi serta perencanaan bahan penelitian. Sedangkan bagi orang tua, penilaian merupakan penghargaan minat dan capaian anak serta untuk pendokumentasian.
“Seharusnya, kegiatan pembelajaran jarak jauh tidak menjadi halangan bagi seorang guru untuk dapat menilai hasil kerja siswa dengan baik, karena seorang guru dituntut agar dapat beradaptasi dengan berbagai jenis pembelajaran dalam situasi apapun,” pungkasnya.
(Ruri/MY)
Bagikan: