Tangerang (Pendis) - Pada tahun 2023, Kementerian Agama akan kembali menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk para pendidik madrasah. Pelaksanaan PPG akan dimulai pada tanggal 15 Mei dan berlangsung selama kurang lebih empat bulan hingga 10 September 2023.
Tujuan dari PPG ini adalah untuk menciptakan guru profesional yang mampu mengaktualisasikan kompetensi dan potensi mereka dengan metode yang up to date. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, M Zain, mengatakan bahwa sebanyak 6.300 guru madrasah akan mengikuti program PPG ini pada angkatan pertama.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Rohmat Mulyana Sapdi mengatakan penyelenggaraan PPG tahun 2023 harus memperhatikan tiga standar yang berlaku yaitu setting standar bentuk pendidikan dengan melakukan kegiatan awal sebagai upaya persiapan dan perencanaan.
“Selain itu proses pelaksanaan juga harus mengacu pada implementing standar dan standar pengukuran yang harus tercapai,” imbuhnya.
Rohmat juga berpesan pada peserta PPG Daljab nantinya harus mengikuti pelaksanaan dengan serius karena ini merupakan kesempatan guru madrasah untuk membuktikan profesionalitasnya.
"Tunjangan profesi yang diterima oleh lulusan PPG nantinya adalah bukti dan konsekuensi profesionalitas seorang guru," tukasnya.
Arahan ini disampaikan Rohmat ketika menghadiri agenda Peningkatan Kompetensi Pengelola Data PPG Madrasah Angkatan I Giat ini diikuti oleh para Dekan/Pimpinan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan/LPTK Umum yang menjadi mitra penyelenggara PPG Dalam Jabatan bagi Guru Madrasah.
Hadir juga Tim Pengelola Data / Admin PPG pada 36 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan 6 Perguruan Tinggi Umum (PTU), Penyelenggara PPG Dalam Jabatan bagi Guru Madrasah, Perwakilan tim PPG dari Direktorat PAI dan Direktorat PTKI.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Muhammad Zain mengharapkan agar pelaksanaan PPG tahun 2023 ini memberikan dampak bagi profesionalisme guru. Adapun diantara hal yang perlu dibenahi adalah pengayaan modul mata pelajaran (agama dan umum) agar lebih relevan dalam konteks kekinian.
“Mapel PAI seperti al-Qur'an-hadis, fiqih, aqidah akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, dst terutama Aqidah akhlak harus memasukkan etika sosial dan nilai-nilai etik universal lainnya seperti kemanusiaan, keadilan, kesetaraan serta isu global warming (pemanasan global),” terangnya.
Zain juga menegaskan bahwa akhlak kepada Tuhan itu utama, tetapi menjaga hubungan antar sesama manusia tidak kalah penting. Dan memelihara hubungan antar sesama makhluk termasuk seluruh flora dan fauna juga merupakan akhlak Islami.
“Pembentukan akhlak tidak berhenti pada akhlak personal, tetapi juga akhlak sosial, dan akhlak terhadap alam raya. Jadi, akhlak terhadap alam juga sangat penting. Ecological intelligence (kecerdasan ekologi) sangat penting hari ini, meminjam istilah Danial Goleman,” tandasnya.
Tags:
PPG MadrasahBagikan: