Siak (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) kembali menggelar seleksi guru untuk Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) dan Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MAN PK).
Seleksi diikuti oleh 1.172 calon dari 3.790 pendaftar yang lulus seleksi administrasi secara online. Dari total yang mengikuti seleksi pada tanggal 19-21 Juni 2019 ini akan diambil 129 orang untuk ditempatkan sebagai guru dan pembina asrama pada 20 MAN IC dan 68 calon guru dan pembina asrama pada 10 MAN PK.
Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendis, Suyitno mengatakan komitmen menjaga dan meningkatkan mutu MAN IC terus menerus dilakukan, salah satunya denga merektut guru yang berkualitas, baik kompetensi akademik, profesionalitas dan sosial.
"Perkembangan MAN IC dari tahun ke tahun sangat bagus, karena salah satunya ditentukan oleh guru-guru yang berkualitas dan berkomitmen tinggi pada mutu," kata Suyitno, Kamis (20/06).
Kastolan, Kasubdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan MA/MAK menerangkan tes seleksi dilaksanakan secara serentak di 30 lokasi dengan menerjunkan pengawas dan pewawancara dari Ditjen Pendis, unsur Kanwil Kementerian Agama dan unsur MAN IC.
Ditemui di arena tes seleksi MAN Insan Cendekia, Kamis (20/06), Asmuni Hasan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau mengatakan saat ini MAN IC Siak membutuhkan guru untuk mata pelajaran tertentu karena guru yang ada diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil di tempat lain.
Asmuni berharap kepada para calon guru yang terpilih untuk mencurahkan perhatiannya secara total di MAN IC karena madrasah ini menjadi dambaan tidak hanya oleh Kementerian Agama tetapi juga Pemerintah Daerah.
Hal itu diamini oleh Hayatirruh Kepala MAN IC Siak. "Salah satu problem atas kekurangan guru kami adalah adanya guru yang memilih untuk menjadi PNS ditempat lain, sementara kita belum memiliki formasi khusus guru MAN IC," katanya.
Kepada Kementerian Agama Hayatirruh berharap agar problem kekurangan Guru MAN IC ini segera dituntaskan dengan meminta formasi guru khusus yang ditempatkan pada MAN IC apalagi jika yang diangkat adalah mereka-mereka yang selama ini telah mendarmabaktikan ilmunya di madrasah unggulan ini.
Ruchman Basori salah satu Tim Pewawancara dari Kementerian Agama RI berharap agar yang lulus seleksi adalah para guru yang mempunyai komitmen keagamaan yang kuat dan loyak terhadap negara dan bangsanya, bukan pribadi yang terbelah.
Mantan Sekretaris PMU MAN IC ini prihatin dengan adanya data penelitian 19,4% ASN termasuk guru terpapar radikalisme dan intoleransi. "Seleksi Guru MAN IC dan MAN PK harus mampu menjaring guru yang moderat, berwawasan luas dan profesional menjadi tenaga pendidik," katanya. (RB/dod)
Bagikan: