Jakarta (Pendis) --- Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan kita sedang memasuki era revolusi industri 4.0 Era disrupsi. Era keberlimpahan informasi. Guru harus tingkatkan kesadaran literasi. literasi. Literasi dalam artian membaca, literasi numerasi, literasi sains, literasi sosial-budaya, literasi digital, dan literasi agama.
Hal demikian disampaikan Ramdhani saat talkshow acara iBreak pada chanel iNews TV dengan Kemeterian Agama. Beliau menyampaikan sisi lain, kita juga masih berada pada masa pandemi Covid-19 yang mencekam. Fenomena Post-Truth, hoaks, dan perlawanan terhadap ilmu pengetahuan yang baku juga menyeruak.
“Tantangan kita semakin kompleks dan rumit. Kita harus bekerja extra ordinary. Guru dan tenaga kependidikan, Kepala Madrasah, pengawas, praktisi pendidikan harus tampil gigih untuk menyapa dan melayani peserta didik,” jelasnya di Jakarta, Jum’at, (19/11/2021).
Oleh karenanya, lanjut Ramdhani, guru dan kita semua harus meningkatkan kapasitas diri kita masing-masing. “Siswa membutuhkan guru kreatif yang thinking out of the box. Berpikir berbeda dan di luar kotak. Guru hebat yang memiliki passion dan empathy. Guru inspiratif yang mengajar dengan cinta,” ujarnya.
Ramdhani menambahkan, saat ini yang paling penting untuk dikuasai adalah Literasi Digital. Literasi digital sebagai kemampuan individu untuk mengakses, memahami, membuat, mengomunikasikan, dan mengevaluasi informasi melalui teknologi digital.
“Derasnya alur informasi digital menjadi tantangan terbesar dalam peningkatan kompetensi tenaga pengajar,” tambahnya.
Menurut Ramdhani, hal yang sangat penting dalam peningkatan digitalisasi adalah peningkatan sumber daya manusia dalam memahami dunia digital dengan kekayaan informasi yang sangat melimpah.
“Oleh karena itu Direktorat Jenderal Pendis menjadikan literasi digital sebagai hal penting dalam memberikan pelatihan secara intens kepada para guru-guru Madrasah,” tutur Ramdhani.
“Saat ini, perluasan infrastruktur digital juga menjadi sangat penting, agar semua madrasah dan institusi pendidikan di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke mendapatkan akses internet,” sambungnya.
Pemenuhan peralatan digital akan terus dilakukan oleh Kementerian Agama dimulai dari penyiapan perangkat digital kelas kemudian secara simultan Kementerian Agama juga melatih guru-guru madrasah agar memiliki budaya digital (digital culture), sehingga transformasi digital ini cepat diwujudkan pada madrasah seluruh Indonesia.
Bagikan: