Bogor (Pendis) - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis), Imam Safei mengatakan bahwa guru Raudlatul Athfal (RA) perlu memiliki kemampuan dan teknik mendongeng dan cerita ketika mengajar anak-anak RA.
"Seorang guru di RA (Raudhatul Athfal) tidak hanya dapat memberikan pengajaran dan edukasi kepada anak didik saja. Melainkan seorang guru mampu memberikan edukasi kepada anak didik mealui dongeng dan bercerita," demikian disampaikan Imam Safei, saat memberikan arahan dalam kegiatan Workshop Tehnik Mendongeng dan Bercerita bagi guru RA, di Bogor, Kamis (14/08).
Melalui mendongeng dan bercerita, lanjut Imam, banyak hal yang dapat ditumbuh kembangkan bagi guru RA, misalnya dengan Alat Peraga Edukatif (APE) kemudian disisipkan dongeng-dongeng yang mendukung. Menurutnya, hal tersebut dapat memberikan suasana pengajaran terhadap anak didik menjadi nyaman.
Imam Safei menambahkan, yang sangat penting lagi adalah edukasi ini harus dimulai dari awal, dimulai dari RA, karena menjadi bagian pembentukan karakter peserta didik. "Sebagai bagian pembentukan karakter, guru harus menyampaikan cerita-cerita yang mendidik, ada pesan moral, ada unsur-unsur islaminya, tentang keteladanan, tentang cinta tanah air. Sehingga dengan demikian nilai-nilai kebangsaan cinta tanah air dan NKRI mulai tertanam sejak dini," sambungnya.
Kasubdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan RA, Siti Sakdiyah, mengatakan bahwa Subdit Bina GTK RA terus berupaya menumbuh kembangkan kratifitas guru RA. Menurutnya, guru-guru saat ini sangat langka dan jarang menerima materi tehnik mendongeng dan bercerita untuk anak-anak.
"Workshop teknik mendongeng bagi guru RA, diharapkan akan mengembangkan kemampuan guru dalam memunculkan daya imajinasi siswa, dan memacu perkembangan kognitif anak," ujar Sakdiyah.
"Dalam mendongeng kita bisa menyampaikan pesan, norma, agama dan sopan santun, namun tersampaikan dengan menyenangkan. Anak mudah mencerna dan mengingat akan kandungan, makna dari isi dongeng tersebut tanpa merasa bosan," sambungnya.
Workshop Teknik Mendongen diikuti oleh 40 Guru RA perwakilan provinsi wilayah Jawa Barat, DKI dan Banten. (Herman)
Bagikan: