Jakarta (Pendis)- Implementation Support Mission for The Realizing Education`s Promise (MEQR) sekaligus menandai Kick off Meeting program diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta pada 24 hingga 25 Oktober 2019. Hadir dalam acara ini Direktur Pendidikan Agama Bapennas, Amich Alhumami, Kementerian Keuangan (DJPPR), Kemenko PMK dan juga intern Kementerian Agama seperti, Sekretariat Jenderal dan juga Pusdiklat/Balai Diklat Keagamaan.
Tujuan diselenggarakan kegiatan ini diantaranya adalah mengidentifikasi dan memfinalisasi detail kegiatan di setiap komponen proyek dan juga merampungkan Project Operations Manual (POM) dan Annual Work Plan (AWP) khususnya untuk tahun 2020.
Bappenas sangat mengapresiasi progress proyek sampai dengan saat ini dan akan memberikan dukungan penuh hingga proyek berakhir. Sementara itu, dalam arahannya Dirjen Pendidikan Islam mengatakan bahwa proyek ini harus mampu menjadi instrumen yang mampu mengubah secara substantif mutu madrasah. Masih menurut Kamaruddin, untuk memastikan hal tersebut, masih dimungkinkan adanya penambahan scope dari proyek semisal penerapan madrasah digital.
Selain itu Proyek ini merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan layanan pendidikan madrasah di lingkungan Kementerian Agama.
Menurut Kamaruddin, kita semua berkepentingan bahwa program ini berjalan sesuai tahapan yang telah direncanakan sehingga kita perlu saling mengawasi dan memonitor secara bersama. Selain itu, tata kelola program juga harus dipastikan dilakukan dengan baik dan benar, sehingga diperlukan komitmen dan kompetensi dalam pengelolaannya, ujarnya.
Proyek ini dilaksanakan dalam waktu lima tahun, dimulai dengan pelaksanaan proyek pada awal tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2024. Pelaksanaan proyek didanai oleh Bank Dunia sebesar Rp3,75 Triliun (USD 250 juta).
Kamaruddin Amin mengatakan dengan dana yang sangat besar, dan mencakup seluruh madrasah di Indonesia, projek ini harus mampu meningkatkan kualitas madrasah.(Doni/Hik)
Bagikan: