Semarang (Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan Kementerian Agama terus berupaya memberikan afirmasi terhadap madrasah swasta. Hal ini ditegaskan Ramdhani saat memberikan sambutan pada Workshop Penguatan Kelembagaan dan Penjaminan Mutu Madrasah Swasta.
“Afirmasi Kementerian Agama dalam pembangunan madrasah, khususnya madrasah swasta harus tetap dijaga, dipertahankan dan terus dikembangkan. Sebab, madrasah swasta bukan saja sebagai mitra strategis pemerintah juga merupakan cikal bakal pendidikan di Indonesia,” tegas Dirjen di Semarang, Jum'at (10/02/2023).
Ramdhani menuturkan, berdasarkan data EMIS jumlah madrasah swasta di Indonesia mencapai 49.241 madrasah. Artinya, lebih dari 92 persen madrasah binaan Kementerian Agama adalah swasta. Hal ini menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat dalam pembangunan manusia Indonesia. Madrasah selama ini menjadi salah satu pilar pendidikan nasional dan turut berkontribusi besar terhadap pembangunan pendidikan.
“Madrasah swasta turut berperan dalam menyiapkan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi insan kamil. Madrasah harus mampu menciptakan siswa yang tidak hanya cerdas intelektual tetapi juga cerdas emosional,” jelasnya.
Ramdhani juga berpesan, Pendidikan di Indonesia juga harus terus mengikuti perkembangan zaman, namun tidak boleh menanggalkan dan meninggalkan pendidikan keagamaan.
"Perkembangan teknologi sedahsyat apapun harus terus kita ikuti perkembangannya, hal lain yang tidak boleh ditinggalkan adalah keagamaan," tegasnya.
Hadir dalam kegiatan yang bekerjasama dengan Bank Dunia ini, Direktur Jenderal Pendidikan Islam yabng sekaligus Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PBNU, Ketua Project Management Unit Realizing (PMU) REP-MEQR, Sekretaris LP Ma'arif NU PBNU, Ketua PW LP Ma'arif NU Jawa Tengah dan Ketua PC LP Ma'arif NU se-Jawa Tengah.
Tags:
madrasahBagikan: