Jakarta (Pendis) – Bahwa dalam rangka pelaksanaan penanaman dan penguatan karakter moderat siswa madrasah, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah melalui Subdit Kesiswaan akan dilakukan seleksi proposal portofolio siswa madrasah yang selanjutnya akan menjadi “Duta Harmoni” di madrasahnya masing-masing dalam menularkan (to influence) nilai-nilai moderasi kepada siswa-siswa madrasah yang lain, bahkan kepada masyarakat secara luas.
“Program moderasi beragama ini penting, karena sejatinya kita hidup di lingkungan yang majemuk (plural) dengan keragaman suku, ras, budaya, dan agama. Keberagaman tersebut perlu disikapi dengan arif dan bijaksana, untuk menghindari pertikaian antar kelompok dan golongan, yang dikhawatirkan terjadi disintegrasi bangsa. Untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis dalam keberagaman, Direktorat KSKK Madrasah akan melaksanakan Program Penanaman dan Penguatan Karakter Siswa Madrasah Aliyah yang dikemas memalui pemilihan “Duta Harmoni” yang nantinya akan menjadi agen-agen moderasi beragama di lingkungan madrasah dan masyarakat sekitar,” ujar Kasubdit Kesiswaan, Hj. Nanik Puji Hastuti di kantornya, Jakarta pada Rabu (02/06/2021).
Menurut Nanik, melalui program moderasi diharapkan bisa mencegah terjadinya faham-faham ekstrim dan radikal di kalangan generasi muda. Di samping itu, program moderasi merupakan bagian dari upaya konkrit Kementerian Agama dalam kerangka merawat ke-Bhinnekaan. Bahwa menurutnya lagi, generasi muda sebagai bagian dari kelomopok masyarakat yang sangat akrab dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi, merupakan kelompok masyarakat yang rentan terdampak efek negatif tren era globalisasi.
“Mereka, gerenasi muda, intensitasnya terhadap dunia teknologi informasi dan komunikasi cukup tinggi, sehingga perlu pengetahuan yang tepat agar tidak mudah terombang-ambing dalam ketidakjelasan identitas, tidak mudah terpengaruh pola sosialisai terutama sosial-keagamaan yang ekstrim dan radikal yang ditandai dengan sikap tidak ada tenggang rasa dan memaksakan kehendak terhadap orang lain dengan cara kekerasan. Oleh karenanya, Pemerintah, melalui Kementerian Agama hadir dalam upaya memaksimalkan potensi, minat, dan bakat generasi muda melalui penguatan karakter, terutama pada aspek moderasi beragama. Sehingga generasi yang dihasilkan tidak semata-mata cerdas secara intelektual, juga matang secara spiritual,” imbuhnya.
Selanjutnya oleh Nanik dikatakan, bahwa Duta Harmoni ini diperuntukkan bagi siswa madrasah Aliyah (MA) seluruh provinsi, di mana pendaftarannya sudah dibuka sejak tanggal 1 - 31 Mei 2021. Dalam satu buan tersebut terhitung sebanyak 725 proposal yang masuk, dan sebanyak 656 dinyatakan lolos seleksi administrasi. Kemudian pada tahapan berikutnya akan diseleksi lagi menjadi 50 peserta. Ke-50 peserta akan dibimbing dan diberikan pemahaman secara mendalam terkait moderasi beragama oleh Tim Moderasi beragama yang sudah ditunjuk oleh Direktorat KSKK Madrasah.
“Secara umum, pendidikan karakter siswa dengan konsep moderasi beragama sedianya menyasar kepada siswa madrasah di semua jenjang mulai MI, MTs, dan MA. Akan tetapi dikarenakan keterbatasan, sementara yang kami jadikan pilot project untuk jenjang MA saja. Insyaallah pada tahun berikutnya diperuntukkan pula untuk siswa MI dan MTs juga. Untuk pendaftaran sudah dibuka sejak 1 - 31 Mei, dan sudah ada proposal yang masuk sebanyak 725. Ini menunjukkan bahwa animo anak-anak kita sungguh luar biasa”, tutur Nanik.
Senada dengan Nanik, adalah Mohammad Isom, Direktur KSKK Madrasah, menyampaikan bahwa moderasis beragama merupakan salah satu dari 7 (tujuh) program unggulan yang diamanahkan oleh Gus Menteri, panggilan akrab Menteri Agama RI, H. Yaqut Cholil Qoumas. Tujuh program unggulan tersebut harus diterjemahkan oleh unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Agama di tingkat pusat sampai tingkat daerah.
“Tujuh program unggulan yang diamanahkan oleh Gus Menteri, di mana sudah dicoba diselaraskan dengan RPJMN dan Resntra Kementerian Agama, nantinya harus diterjemahkan di unit-unit kerja kita masing-masing. Termasuk pesan-pesan moderasi beragama bisa diselipkan di masing-masing program kita. Adapun program unggulan dimaksud meliputi (1) Penguatan moderasi beragama; (2) Transformasi digital; (3) Revitalisasi KUA; (4) Cyber Islamic university; (5) Kemandirian pesantren; (6) Tahun toleransi, dan; (7) Religiosity index,” tegas Isom saat menyampaikan sambutan dan arahan di depan Kepala Bidang Madrasah seIndonesia pada kegiatan Konsinyering Program Direktorat KSKK Madrasah di Serpong.(Ozie/Hik)
Bagikan: