Jakarta (Pendis) - Senin, 14 Agustus 2017 adalah hari pertama Dr. H. A. Umar, MA, duduk sebagai Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, setelah hari Jum`at lalu, 11 Agustus 2017 dilantik oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.
Di hari pertama ini, Dr. H. A. Umar, MA., melakukan ta`aruf (perkenalan) dengan seluruh pegawai di lingkungan Direktorat KSKK Madrasah, mulai dari para Kasubdit, Kepala Seksi, hingga para JFU (Jabatan Fungsional Umum), didampingi Kasubbag Tata Usaha Direktorat KSKK Madrasah, Papay Supriyatna. Dalam ta`aruf tersebut, Direktur KSKK menyampaikan latar belakang mengapa ia dipilih menjadi Direktur dan pengalaman-pengalamannya.
"Dua buku saya tentang pendidikan madrasah dan pengalaman di lapangan telah mengantarkan saya duduk sebagai Direktur KSKK Madrasah," begitu Umar memulai membuka cerita. Umar pernah menulis buku dengan judul Revolusi Madrasah: Mozaik "Perjuangan" Tiga Kota (2014), yang--diberi Kata Pengantar oleh Prof. Dr. Nur Syam, M.Si. yang pada saat itu menjabat sebagai Dirjen Pendidikan Islam dan Prof. Dr. Phil. M. Nur Kholis Setiawan, MA, yang saat itu sebagai Direktur Pendidikan Madrasah dan buku Madrasah Transformatif: Best Practice Pengelolaan Madrasah di Kota Santri (2015).
Dua buku tersebut, Umar tulis berdasarkan pengalaman lapangan ketika ia menjadi Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Grobogan (2005-2008), Kepala Kantor Departemen Agama Kota Salatiga (2008-2010) dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan (2010-2016).
Debut karirnya diawali sebagai Dosen Psikologi Agama di IAIN Wali Sanga Semarang (1995-2005) dan terakhir menjabat sebagai Kepala Biro AUK IAIN Surakarta (2016-2017). Dalam perkenalannya, Umar juga berpesan kepada pegawai Direktorat KSKK Madrasah agar serapan anggaran Direktorat bisa seperti perut ibu hamil.
"Saya ini meneruskan tugas-tugas Direktur sebelumnya. Dan tugas paling penting adalah mempercepat serapan anggaran kita. Serapan anggaran kita harus seperti perut ibu hamil. Mulai bulan pertama hingga bulan ke sembilan terus naik dan mulai habis (kempes) di bulan 10," ungkap Umar. Umar juga menyemangati para pegawai Direktorat KSKK Madrasah bahwa serapan yang baik bisa dilakukan dengan melakukan inovasi-inovasi, baik pada program maupun sistem manajemennya.
"Inovasi di tahun ini bisa jadi dua tahun ke depan menjadi basi. Oleh sebab itu inovasi tidak boleh berhenti. Inovasi adalah hasil dari kreativitas, kreativatas muncul dari kesungguhan. Dan kesungguhan berawal dari niat yang ikhlas," pungkas Umar. (hamam/dod)
Bagikan: