PENDIS - Direktorat Pendidikan Madrasah melalui Unit Pelaksana Program Akreditasi Madrasah (UPPAM) yang didukung oleh Managing Contractor SSQ Komponen 3 tengah melakukan serangkaian kegiatan awal dalam rangka implementasi program kemitraan pendidikan Indonesia-Australia Komponen 3 Akreditasi Madrasah di tujuh provinsi sasaran fase I, yaitu Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur. Untuk mengawali kegiatan tersebut, sejak 7 Februari 2012 secara maraton dilakukan kegiatan penilaian dan verifikasi nominasi mitra lokal dan madrasah sasaran di 7 provinsi tersebut. Kegiatan penilaian tersebut diharapkan rampung pada akhir Februari ini.
Pada pembukaan Lokakarya Sehari "Persiapan Penilaian Mitra Lokal dan Madrasah Sasaran" di Bogor (7/2), Direktur Pendidikan Madrasah, Prof. Dr. Dedi Djubaedi, M.Ag, menyatakan akreditasi merupakan salah satu instrumen penting untuk mengukur mutu pendidikan. Oleh karena itu, dia meminta seluruh stakeholder pendidikan madrasah untuk senantiasa bersemangat untuk mencapai hasil akreditasi yang maksimal. Salah satu manfaat akreditasi, lanjut Dedi Djubaedi, adalah akreditasi dapat memberikan dorongan motivasi kepada pengelola pendidikan agar lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu dan daya saing madrasah.
"Ukuran madrasah itu berkualitas adalah akreditasi, bersemangatlah untuk mencapai nilai tertinggi dalam akreditasi. Banyak hal dari akreditasi yang akan menjadi motivasi untuk lebih kreatif dan inovatif demi eksistensi madrasah yang memiliki daya saing dan maju," ucap Dedi Djubaedi.
Di tempat terpisah, Ketua UPPAM, Dr. Rohmat Mulyana, menyebutkan kegiatan penilaian mitra lokal merupakan tahapan kegiatan awal yang sangat penting karena lembaga tersebut mempunyai peran strategis dalam memberikan dukungan teknis dalam bentuk pendampingan kepada madrasah sasaran dalam memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka penjaminan mutu madrasah secara berkelanjutan.
"Mitra lokal tentu harus memegang peranan penting saat implementasi program, karena program ini bukan semata-mata untuk akreditasi madrasah tetapi juga untuk peningkatan mutu secara berkelanjutan," kata Rohmat Mulyana.
Rohmat Mulyana menambahkan program pendampingan dan advokasi harus dilakukan secara terpadu dan sungguh-sungguh agar madrasah sasaran program kemitraan ini dapat memperoleh hasil akreditasi minimal B sesuai dengan target renstra pembangunan pendidikan Islam 2010-2014.
Sementara itu, Manager SSQ Komponen 3, Russell Keogh, menegaskan bahwa Managing Contractor SSQ Komponen 3 dalam kegiatan penilaian mitra lokal dan madrasah sasaran berperan untuk membantu dan mendukung UPPAM dalam mengidentifikasi kelayakan mitra lokal dan madrasah sasaran program.
Lebih lanjut, Russell Keogh menambahkan tujuan dilakukannya penilaian mitra lokal adalah untuk melihat sejauhmana lembaga mitra mempunyai kapasitas dalam mengelola program dan anggaran yang cukup besar dalam konteks advokasi dan pendampingan teknis terhadap madrasah sasaran. Sedangkan tujuan diadakannya penilaian madrasah sasaran adalah untuk menentukan sejauhmana madrasah yang telah dinominasikan memenuhi kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah.
Ketua UPPAM, Dr. Rohmat Mulyana, menjelaskan berdasarkan kerangka strategis program akreditasi madrasah yang ditetapkan oleh Ditjen Pendidikan Islam kriteria madrasah sasaran program ini adalah madrasah yang belum terakreditasi oleh BAP-S/M atau masa akreditasinya telah/hampir habis.
Berdasarkan Subsidiary Arrangement antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia tentang program kemitraan pendidikan yang ditandatangani 14 Juni 2011, Pemerintah Australia melalui AusAID akan memberikan hibah senilai AUD$47 juta untuk mendukung Kementerian Agama dalam menuntaskan target akreditasi sesuai rencana strategis pembangunan pendidikan Islam 2010-2014. Menurut rencana, ada 1500 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang akan menjadi sasaran program tersebut selama lima tahun ke depan yang dibagi menjadi 3 fase, tiap fase sekitar 500 madrasah.
(faqih)Bagikan: