Surabaya (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam terus memperkuat kompetensi pustakawan di lingkungan madrasah. Direktur GTK Madrasah Suyitno, menilai pustakawan perlu perhatian khusus. Penguatan pustakawan-pustakawan madrasah harus dimulai sekarang, tentunya penguatan tersebut melalui regulasinya. Dikatakan Suyitno, seorang pustakawan harus profesional dan kreatif serta mampu menciptakan networking atau bisa kerjasama dengan instansi terkait.
"Keberhasilan pustakawan adalah mampu menumbuhkan kreatifitas siswa dan minat baca siswa, sehingga kegemaran siswa dapat terlayani sesuai dengan karakternya," ujar Suyitno saat memberikan arahan dalam Workshop Peningkatan Kompetensi Pustakawan Madrasah di Surabaya, Jum`at (29/09).
Perpustakaan, lanjut Suyitno, adalah sebagai sumber informasi, wahana pendidikan, penelitian, untuk mengembangkan ketrampilan siswa, menganalisa, mengkomunikasikan informasi dan dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa. "Adanya perpustakaan harus mampu menumbuhkan minat baca siswa," imbuh Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.
Suyitno berharap, ke depan tenaga pustakawan harus difasilitasi dan terus didorong dalam meningkatkan kompetensinya, melalui pengelolalaan manjerialnya, informasinya, kepribadiannya, kependidikannya dan sosialnya sehingga pustakawan madrasah ke depan semakin baik.
Kasubdit Bina GTK MA/MAK, Siti Sakdiyah menyampaikan, pelaksanaan workshop kali ini bertujan untuk merebut kembali minat baca siswa yang telah hilang. "Tentunya membutuhkan perpustakaan dengan desain yang menarik dan manajerial pustakawan yang profesional, kreatif, sehingga minat baca anak tumbuh berkembang dengan baik," tutur Sakdiyah.
Kegiatan ini dihadiri oleh 60 perwakilan pustakawan MA, yang menjadi representatif dari seluruh pustakawan di Indonesia. (maryani/herman/dod)
Bagikan: